Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produk ETF Diprediksi Siap Unjuk Gigi, Pilih yang Mana?

Kondisi indeks akan jauh lebih baik pada 2022 mendatang dengan tren kenaikan akan dimulai pada kuartal III dan kuartal IV tahun ini.
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Senin (15/2/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Senin (15/2/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Kalangan manajer investasi optimistis kinerja reksa dana berbentuk exchange trade fund (ETF) diproyeksi akan menanjak mulai paruh kedua tahun ini dan berlanjut hingga 2022 mendatang.

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan sebagai produk investasi kolektif yang berbasis aset saham, kinerja ETF pun akan bergantung pada pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG).

Edwin menuturkan, meski di paruh pertama 2021 ini IHSG masih belum menunjukkan kinerja secara maksimal, dia meyakini bahwa kondisi indeks akan jauh lebih baik pada 2022 mendatang dengan tren kenaikan akan dimulai pada kuartal III dan kuartal IV tahun ini.

Menurutnya, pada kuartal III atau IV mendatang, bursa akan kedatangan emiten baru seperti perusahaan teknologi serta beberapa keluarga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang akan melantai di Bursa sehingga akan mendorong pergerakan indeks komposit. 

Selain itu, tambah Edwin, tahun depan IHSG akan ditopang oleh kebangkitan ekonomi di level yang lebih stabil dibandingkan tahun ini yang mana PDB Indonesia akan meningkat dan pelaku pasar akan mencari sektor produktif serta mulai melirik aset yang lebih berisiko. 

“Dalam hal ini ya ini aset berbasis saham termasuk reksa dana indeks, ETF. Proyeksi 2022 nanti saya masih yakin IHSG bisa outperform. Jadi, return tahun depan ETF indeks akan lebih bagus ketimbang money market dan pendapatan tetap, di sekitar 15—20 persen,” ujarnya dalam sesi webinar Indo Premier ETFest 2021, Minggu (13/6/2021).

Presiden Direktur BNI Asset Management Putut Endro Andanawarih mengatakan bahwa potensi kenaikan IHSG di tahun depan masih sangat terbuka mengingat performa indeks komposit tahun ini pun belum dapat dikatakan cemerlang meski telah jauh lebih baik dibandingkan 2020 lalu.

“Kalau mau invest mulai dari sekarang, mulai secara gradually aja. Cara yang paling simpel gampang, pilih saham yang gede, likuid, yang ada di indeks. Supaya aman buat investor. Jadi, beli ETF indeks kayak paket hemat, beli 1 ETF dapatnya 30 nama yang besar dan likuid,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper