Bisnis.com, JAKARTA – Kurs rupiah terpantau menguat berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) di hari ini, Rabu (2/6/2021).
Data yang diterbitkan Bank Indonesia hari ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.276 per dolar AS, turun 16 poin atau 0,11 persen dari posisi Senin (31/5/2021) Rp14.292 per dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup stagnan di level Rp14.280 per dolar AS. Sementara itu indeks dolar AS terpantau menguat 0,28 persen menuju 90,0810 pada pukul 15.36 WIB.
Sebelumnya, nilai tukar rupiah diprediksi melemah terbatas pada perdagangan Rabu (2/6/2021) seiring dengan rilis data inflasi dan manufaktur.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan investor sedang wait and see yakni menunggu data ekonomi utama AS untuk Mei, termasuk IMP Manufaktur Institute of Supply Management (ISM), yang dirilis pada hari Selasa (1/6/2021).
"Data lebih lanjut, termasuk non-farm payrolls dan tingkat pengangguran, akan dirilis pada hari Jumat. Mereka juga mencerna rencana anggaran US$6 triliun yang diusulkan Presiden Joe Biden untuk tahun fiskal 2022 untuk berinvestasi dalam infrastruktur, pendidikan, dan memerangi perubahan iklim yang diumumkan pada hari Jumat,” katanya dalam rilis harian.
Sementara itu, dari dalam negeri sentimen masih terkait dengan strategi yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan pemulihan ekonomi agar segera membaik pascapandemi Covid-19.