Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Nantikan Katalis Baru, Wall Street Menguat Tipis

Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 0,14 persen ke level 34.627,05 pada awal perdagangan, sedangkan indeks S&P 500 menguat 0,18 persen dan Nasdaq Composite naik 0,13 persen.
Lambang Nasdaq Market Site di Times Square, New York/ Bloomberg - Demetrius Freeman
Lambang Nasdaq Market Site di Times Square, New York/ Bloomberg - Demetrius Freeman

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat menguat tipis pada awal perdagangan Rabu (2/6/2021) di tengah pergolakan antara optimisme ekonomi dan kekhawatiran inflasi.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Dow Jones Industrial Average menguat 0,14 persen ke level 34.627,05 pada awal perdagangan, sedangkan indeks S&P 500 menguat 0,18 persen dan Nasdaq Composite naik 0,13 persen.

Pelaku pasar saat ini menunggu rilis data ekonomi untuk menjadi katalis terbaru, termasuk data tenaga kerja AS yyang akan dirilis akhir pekan ini. Saham AMC Entertainment Holdings Inc. melanjutkan penguatan karena investor ritel terus mengakumulasi saham setelah Mudrick Capital Management menyebutnya sudah terlampau mahal.

Dolar AS menguat menjelang komentar dari pejabat Federal Reserve dan Beige Book bank sentral. Minyak mentah berjangka WTI juta melanjutkan penguatan setelah ditutup pada level tertinggi sejak Oktober 2018. Adapun imbal hasil obligasi Treasury AS melemah.

Ketika ekonomi AS terus bangkit dari pandemi, investor mencari sinyal baru mengenai apakah pertumbuhan tersebut akan mengarah pada inflasi yang pada akhirnya mendorong The Fed untuk melonggarkan dukungannya terhadap perekonomian.

Data tenaga kerja non-farm payroll pada Jumat mendatang diperkirakan memberikan pandangan yang lebih jelas tentang keadaan pasar tenaga kerja dan petunjuk apakah bank sentral akan mengurangi program pembelian aset bulanannya.

Manajer portofolio GW&K Investment Management Aaron Clark mengatakan pejabat bank sentral sepertinya mulai mempertimbangkan sejumlah alasan yang dapat mendasari pengurangan stimulus.

“Jadi saya pikir investor hanya dalam pola holding saat ini. Tapi saya pikir saham akan menguat. Laba dari pendapatan dan ekspansi margin sangat diremehkan, meskipun ada revisi,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper