Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Manufaktur Ekspansif, IHSG Tembus 6.000 Siang Ini

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 1,05 persen menjadi 6.009,90 pada akhir perdagangan sesi I pukul 11.30 WIB.
Karyawan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (18/5/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (18/5/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus ke atas level 6.000 pada akhir perdagangan sesi I hari ini, Rabu (2/6/2021).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 1,05 persen menjadi 6.009,90 pada akhir perdagangan sesi I pukul 11.30 WIB.

Sebanyak 339 saham menguat, 150 saham melemah, dan 150 saham diperdagangkan stagnan. Kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia tercatat senilai Rp7.138,06 triliun.

Adapun saham PT Nusa Palapa Gemilang Tbk. (NPGF) memimpin penguatan dengan kenaikan harga 31,03 persen menjadi Rp114.

Selanjutnya saham PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk. (PDES) menguat 24,74 persen menjadi Rp474 dan saham PT Menteng Heritage Realty Tbk. (HRME) naik 22,64 persen menjadi Rp65.

Kendati harga ketiga saham tersebut naik fantastis, penguatan indeks masih utamanya didorong oleh apresiasi harga saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) sebesar 1,25 persen menjadi Rp32.275. Adapun saham BBCA berkontribusi atas pergerakan indeks komposit sebesar 13,32 persen.

Selanjutnya saham PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) naik 2,08 persen menjadi Rp6.125 juta menambah daya IHSG siang ini.

IHS Markit mencatat PMI manufaktur Indonesia berada di level 55,3. Angka ini merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah pencatatan indeks ini.

Penguatan IHSG siang ini tidak lepas dari optimisme setelah rilis data Purchasing Manargers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia periode Mei 2021 yang naik dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 54,6.

Direktur Asosiasi Ekonomi IHS Markit Jingyi Pan mengatakan sektor manufaktur Indonesia berkembang cepat pada bulan Mei.

Permintaan baru, output, dan pembelian naik pada tingkat yang belum pernah terjadi selama 10 tahun sejarah survei, sementara ketenagakerjaan kembali bertumbuh setelah 14 bulan untuk memenuhi kebutuhan kapasitas operasional yang meningkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper