Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau dibuka menguat perdagangan hari ini, Rabu (2/6/2021) seiring dengan rekor kenaikan indeks manufaktur Indonesia.
Pada awal perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG menguat 0,9 persen menjadi 6.002,48. IHSG sempat menyentuh level tertinggi pada 6.024,71 pada beberapa menit setelah pembukaan.
Tercatat, sebanyak 254 saham menguat, 171 stagnan, serta 66 diantaranya mengalami pelemahan.
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi pemuncak daftar saham yang dibeli oleh investor asing pada sesi perdagangan hari ini dengan nilai beli bersih sebesar Rp51,3 miliar hingga pukul 09.02 WIB. Menyusul di belakangnya adalah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dengan net foreign buy Rp28 miliar.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) juga diborong oleh para investor dengan nilai net foreign buy Rp24,1 miliar. Menyusul dibelakang BBRI adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) sebesar Rp16,6 miliar.
Penguatan IHSG juga terjadi seiring dengan PMI manufaktur Indonesia yang mencatatkan rekor tertinggi. IHS Markit menyebutkan, indeks manufaktur Indonesia berada di level 55,3, rekor tertinggi sepanjang sejarah pencatatan indeks ini.
Baca Juga
Perolehan ini sekaligus menandakan pemulihan kegiatan ekonomi Tanah Air. PMI Manufaktur Indonesia pada Mei 2021 naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 54,6.
Jingyi Pan, Direktur Asosiasi Ekonomi di IHS Markit, mengatakan sektor manufaktur Indonesia berkembang cepat pada bulan Mei, menurut PMI Manufaktur IHS Markit.
Permintaan baru, output, dan pembelian naik pada tingkat yang belum pernah terjadi selama 10 tahun sejarah survei, sementara ketenagakerjaan kembali bertumbuh setelah 14 bulan untuk memenuhi kebutuhan kapasitas operasional yang meningkat.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan kembali menguat pada perdagangan Rabu(2/6/2021)
"Pergerakan didorong oleh optimisme dari pembagian dividen oleh beberapa emiten di pekan ini," ujar Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan dalam laporannya.
Dennies memprediksi IHSG akan menguat. Secara teknikal terlihat ada potensi uptrend jangka pendek yang didukung indicator MACD yang mengindikasikan trend akumulasi.
Sementaran itu, indikator stochastic menunjukkan pergerakan melebar setelah membentuk golden cross. Investor akan mencermati rilis data inflasi dan data manufaktur.
Artha Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak pada level support 5.831 dan 5.889 serta resistance pada 5.916 dan 6.005.