Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Tunggu Data Ketenagakerjaan AS, Harga Emas Kembali Kinclong

Harga emas sempat naik hingga 0,2 persen ke level US$1.907 per troy ounce pada hari ini. Sepanjang Mei 2021, harga logam mulia telah melesat 7,8 persen. Pekan lalu, harga logam mulia sempat mencapai US$1.912,76 per troy ounce, atau level harga tertingginya sejak 8 Januari 2021.
Tumpukan emas batangan./Bloomberg
Tumpukan emas batangan./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas bergerak ke penguatan bulanan tertinggi sejak Juli lalu seiring dengan sikap investor yang memperhatikan outlook inflasi. Rilis data ketenagakerjaan AS pada pekan ini juga terus dipantau untuk mengetahui progres pemulihan ekonomi

Dilansir dari Bloomberg pada Kamis (27/5/2021), harga emas sempat naik hingga 0,2 persen ke level US$1.907 per troy ounce pada hari ini. Sepanjang Mei 2021, harga logam mulia telah melesat 7,8 persen.

Pekan lalu, harga logam mulia sempat mencapai US$1.912,76 per troy ounce, atau level harga tertingginya sejak 8 Januari 2021.

Sejauh ini, emas telah menghapus kerugian yang diderita sepanjang 2021 ditengah potensi kenaikan inflasi dan pemulihan ekonomi global yang tidak merata. Minat investor juga mulai kembali meningkat seiring dengan perusahaan pengelola dana dan spekulator memasang posisi yang mengharapkan kenaikan (long).

Selain itu, kepemilikan pada exchange traded funds (ETF) berbasis emas juga menunjukkan pertumbuhan pada Mei 2021 setelah mencatatkan penurunan selama tiga bulan beruntun.

Sejumlah pejabat bank sentral AS, The Fed mengatakan tekanan harga yang belakangan terjadi merupakan dampak dari pembukaan kegiatan ekonomi ditengah melonjaknya permintaan. Kenaikan tersebut diprediksi hanya sementara seiring dengan penurunan permintaan yang akan terjadi.

Sementara itu, investor juga akan memantau laporan nonfarm payrolls (NFP) pada Jumat pekan ini. Data tersebut akan menjadi indikator bagi investor terkait penurunan data ketenagakerjaan pada bulan lalu hanya bersifat sementara atau awal dari pergerakan serupa yang stabil.

John Feeney, Business Development Manager Guardian Gold Australia, mengatakan pergerakan harga emas sepanjang Mei 2021 yang positif didukung oleh sejumlah faktor.

Dia memaparkan, pelemahan dolar AS, imbal hasil obligasi AS yang turun, serta data indeks harga konsumen yang mengejutkan memunculkan kekhawatiran terhadap penguatan inflasi.

“Gelombang penyebaran virus Corona terbaru di Asia Tenggara juga membuat investor khawatir akan pemulihan ekonomi yang akan berjalan lebih lambat,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper