Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asosiasi Blockchain Dunia Terbentuk, Indonesia Jadi Salah Satu Founding Member

Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI) pada Kamis (27/5/2021) mewakili Indonesia sebagai salah satu founding member dari Blockchain Associations Forum (BAF) bersama 54 perwakilan asosiasi blockchain.
Aset kripto Polygon (MATIC) / Coinpedia
Aset kripto Polygon (MATIC) / Coinpedia

Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia resmi menjadi salah satu negara pendiri asosiasi blockchain dunia bersama dengan lebih dari 50 perwakilan negara lain.

Dilansir dari keterangan resmi Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI) pada Kamis (27/5/2021), ABI mewakili Indonesia sebagai salah satu founding member dari Blockchain Associations Forum (BAF) bersama 54 perwakilan asosiasi blockchain dari negara-negara lain.

Pendirian BAF juga melibatkan founding member dari ASEAN Blockchain Consortium (ABC) bersama 5 asosiasi lainnya, yaitu Blockchain Australia, Blockchain Association Singapore, Distributed Ledger Technology Association of the Philippines, Malaysia’s Labuan International Business and Financial Center, dan Thailand Digital Asset Operators Trade Association.

Peran ABI sebagai founding member dikukuhkan bersamaan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) untuk berkolaborasi dengan asosiasi negara lain dalam advokasi dan edukasi publik blockchain di seluruh dunia.

Penandatanganan MoU tersebut dilakukan secara digital dengan didukung oleh Dedoco, platform penandatanganan digital berbasis blockchain yang dihadiri oleh Penasihat Senior Menko Perekonomian di Indonesia Edi Prio Pambudi dan Chief FinTech Officer, Monetary Authority of Singapore (MAS) Sopnendu Mohanty sebagai saksi.

“Kebangkitan teknologi blockchain di dunia tidak dapat dihindari, Indonesia dengan tingkat adopsi digital tertinggi akan berada di garis depan, Inisiatif MoU ini dapat menjadi titik awal dari kemajuan teknologi baru di industri blockchain,” ungkap Ketua ABI Muhammad Deivito Dunggio dikutip dari keterangan resmi tersebut.

Sementara itu, Edi Prio Pambudi mengatakan, konektivitas digital merupakan hal yang mendesak selama pandemi virus corona agar bisnis tetap berjalan. Pendirian asosiasi blockchain dunia ini dinilai menjadi hal positif dalam upaya peningkatan konektivitas digital.

“Ini adalah kesempatan bagi blockchain untuk menata kembali konektivitas digital dengan adaptasi tingkat lanjut,” tuturnya.

Semua pihak terkait dalam MOU ini memiliki tujuan yang sama, yakni menciptakan kerjasama internasional untuk meningkatkan pendidikan blockchain dan berbagi pengetahuan tentang pengembangan aset digital.

Pendirian BAF juga diharapkan dapat memupuk budaya belajar dengan berbagi sumber daya intelektual dari mancanegara, termasuk Indonesia. BAF juga dapat memperkuat hubungan Indonesia dalam mempromosikan teknologi blockchain di seluruh dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper