Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat ditutup menguat pada perdagangan Rabu (26/5/2021), di tengah meredanya kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga acuan lebih cepat dari perkiraan.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat tipis 0,03 persen ke 34.325,05, sedangkan indeks S&P 500 naik 0,19 persen ke 4.195,99 dan Nasdaq Composite menguat 0,59 persen ke 13.738.
Saham produsen dan energi menguat, sementara sektor teknologi melemah tipis. Adapun indeks emiten berkapitalisasi kecil, Russell 2000, ditutup menguat 2 persen, lebih tinggi dari indeks utama Wall Street.
Investor telah menimbang prospek rebound perekonomian terhadap ancaman tekanan harga. Meskipun ada beberapa faktor yang dapat memicu kekhawatiran karena saham diperdagangkan mendekati level tertinggi sepanjang masa, kepastian dari pejabat Fed telah memperkuat pasar.
Upaya pejabat the Fed untuk meredam kekhawatiran inflasi dapat mengarah kepada perlambatan pembelian obligasi, sehingga volatilitas suku bunga telah jatuh.
“Pasar hari ini benar-benar mencapai titik manis di mana ketakutan makro menurun, dan secara bersamaan, realitas mikroekonomi membaik,” kata manajer dana PRSPCTV Capital LLC Lawrence Creatura, seperti dikutip Bloomberg.
“Apa pun yang mengindikasikan lingkungan yang tidak terlalu panas merupakan hal positif karena itu berarti The Fed dapat bertahan lebih lama lagi. Fenomena menarik yang terjadi secara bersamaan adalah perusahaan merilis kinerja yang memuaskan,” lanjutnya.
Sementara itu, analis teknikal Piper Sandler & Co Craig W. Johnson mengatakan ketidakpastian ekonomi dan volatilitas masih bisa tetap tinggi karena pelaku pasar menunggu kejelasan tentang tren inflasi dan prospek penurunan.
"Investor tampaknya memberi The Fed keuntungan dari keraguan terhadap perkiraan inflasi, tapi kami menduga jendela kepercayaan bisa ditutup tanpa bukti pendukung dalam beberapa bulan mendatang," katanya.