Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik pada perdagangan Selasa (25/5/2021) seiring dengan aksi beli investor asing di saham perbankan jumbo.
Pada akhir sesi II pukul 15.00 WIB, IHSG menguat 0,91 persen atau 52,21 poin ke level 5.815,84. Sepanjang hari ini ini indeks bergerak di rentang 5.769,28-5.848,55.
Sebanyak 283 saham menguat, 209 saham melemah, dan 152 saham diperdagangkan stagnan dibandingkan perdagangan sebelumnya. Kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia tercatat 6.908,52 triliun.
Jelang penutupan, total transaksi saham hari ini mencapai Rp11,47 triliun, dan aksi beli bersih investor asing Rp398,58 miliar.
Saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO) menjadi yang paling banyak diborong asing dengan net buy Rp270,6 miliar. Saham ARTO naik 9,62 persen menuju Rp11.675.
Selanjutnya, saham PT Telkom Indonesia mencatatkan net buy Rp44,2 miliar. Saham TLKM naik 1,23 persen menjadi Rp3.300.
Baca Juga
Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) mengalami net buy Rp30,3 miliar. Saham BBRI menguat 0,5 persen menjadi Rp4.060.
Saham perbankan jumbo lainnya, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) juga menjadi buruan asing dengan net buy Rp29 miliar. Saham BBCA naik 0,47 persen menuju Rp31.775.
Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya mengatakan hari ini pelaku pasar akan mencermati pengumuman kebijakan suku bunga dari Bank Indonesia.
“Ekonom kami dan konsensus mengharapkan BI untuk mempertahankan suku bunga kebijakannya. Kami perkirakan IHSG akan diperdagangkan mixed ke level yang lebih tinggi hari ini,” tulis Hariyanto dalam riset harian, Selasa (25/5/2021).
Sementara itu, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang diadakan pada 24-25 Mei 2021 memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada level 3,5 persen.
Di samping itu, BI juga memutuskan untuk mempertahankan suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75 persen, dan suku bunga lending facility sebesar 4,25 persen.
“Keputusan ini konsisten dengan perkiraan inflasi yang tetap rendah serta upaya untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan mempercepat upaya pemulihan ekonomi,” kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Selasa (25/5/2021).