Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN kontraktor PT Adhi Karya (Persero) Tbk. mengantongi kontrak baru senilai Rp3,6 triliun di luar pajak per April 2021.
Realisasi itu menjadikan kontrak baru emiten dengan kode saham ADHI ini sudah mencapai 14,4 persen dari target yang ditetapkan Rp25 miliar.
Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Farid Budiyanto mengatakan kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru bulan lalu adalah bisnis konstruksi dan energi sebesar 89 persen, properti 10 persen, dan sisanya dari lini bisnis lain-lain.
“Sedangkan pada tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri dari proyek gedung 29 persen, jalan dan jembatan 29 persen, serta proyek Infrastruktur lainnya seperti pembuatan bendungan, bandara, jalan kereta api, dan proyek-proyek EPC 42 persen,” papar Farid dalam keterangan resmi, Selasa (25/5/2021).
Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru ADHI berasal dari pemerintah 70 persen, BUMN 22 persen, dan swasta/lainnya 8 persen.
Selanjutnya hingga akhir bulan lalu Adhi Karya melaporkan progres pembangunan prasarana LRT Jabodebek Tahap I telah mencapai 84,47 persen.
Baca Juga
Sesuai penugasan ADHI lewat Peraturan Presiden No. 98 Tahun 2015 beserta perubahannya, telah dilaksanakan pembangunan prasarana Kereta Api Ringan (Light Rail Transit/LRT) wilayah Jabodebek Tahap I sejak September 2015.
Selanjutnya, Adhi Karya juga melaporkan progres pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera ruas Sigli-Banda Aceh sudah mencapai 71,01 persen hingga 5 Mei 2021.