Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Reksa Dana Melonjak, Simak Prediksi Trimegah AM 5 Tahun ke Depan

Timegah AM menilai partisipasi investor yang pesat ini merupakan suatu "prelude" atau awal dari pertumbuhan dana kelolaan.
Direktur Utama Trimegah AM Anthony Dirga dalam press conference Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index, Selasa (9/2/2021)./Bisnis-Dhiany Nadya Utami
Direktur Utama Trimegah AM Anthony Dirga dalam press conference Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index, Selasa (9/2/2021)./Bisnis-Dhiany Nadya Utami

Bisnis.com, JAKARTA—Pertumbuhan jumlah investor reksa dana yang pesat selama beberapa waktu belakangan dinilai baru momentum awal. Di sisi lain, basis investor ritel yang kian besar berpotensi menopang industri reksa dana di masa depan.

Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sepanjang tahun berjalan hingga akhir April 2021 jumlah investor reksa dana telah mencapai 4.408.998 SID (single investor identification). Realisasi ini tumbuh 38,85 persen dari posisi akhir 2020 lalu yang sebesar 3.880.753 SID.

Adapun jika ditarik lebih jauh, selama 3 tahun terakhir jumlah investor reksa dana telah tumbuh 342,89 persen dari posisi per akhir 2018 yang hanya sebesar 995.510 SID.

Direktur Utama Trimegah Asset Management (Trimegah AM) Antony Dirga menilai pertumbuhan partisipasi investor yang pesat ini merupakan suatu "prelude" atau awal dari pertumbuhan dana kelolaan atau asset under management (AUM) di industri reksa dana untuk 5 tahun ke depan.

“Logika sederhananya, selama 5 tahun ke depan dana investasi dari 4,4 juta investor yang sudah melek investasi ini tentunya akan meningkat dengan pesat seiring dengan pertumbuhan karir, usaha, dan personal wealth mereka. Belum lagi investor-investor baru yang akan terus masuk di tahun-tahun mendatang,” kata Antony kepada Bisnis, Senin (24/5/2021).

Dia mengatakan saat ini kondisi industri reksa dana di Tanah Air masih jauh tertinggal dibandingkan negara tetangga. Sebagai gambaran, saat ini porsi AUM per GDP di Indonesia masih berada di kisaran 3,5 persen, sedangkan Malaysia dan Thailand sudah di level 15—25 persen.

Berdasarkan riset Trimegah AM, pertumbuhan dana kelolaan industri reksadana di negara-negara maju, mencapai inflection point ketika level GDP per kapita mereka melampaui US$5000. Diyakini, pertumbuhan AUM reksa dana di Indonesia pun memiliki katalis yang sama.

“Dengan asumsi pertumbuhan real 5 persen per tahun dan pertumbuhan populasi sekitar 1 persen per tahun, katalis ini akan dapat kita capai dalam waktu 5 tahun mendatang. Karenanya, kami mencermati lonjakan pertumbuhan jumlah investor ritel sekarang dengan sangat excited,” imbuhnya.

Meskipun demikian, Antony mengaku tak memiliki target spesifik untuk pertumbuhan jumlah investor ritel karena menurutnya secara komersiil, ledakan pertumbuhan jumlah investor ritel tidak akan diikuti oleh pertumbuhan AUM yang setara dalam jangka pendek.

Trimegah AM memasang target AUM keseluruhan untuk segmen retail di tahun ini sekitar Rp3 triliun. Adapun saat ini porsi segmen ritel adalah sekitar 15 persen dari total AUM perusahaan.

Di sisi lain, meski lonjakan pertumbuhan jumlah investor ritel tidak diikuti oleh pertumbuhan AUM yang setara dalam waktu dekat, Trimegah AM tetap mendorong pertumbuhan investor ritel secara aktif, salah satunya dengan melakukan edukasi.

Dia mengharapkan, dengan adanya peningkatan literasi keuangan dan investasi di Tanah Air, industri investasi di Indonesia dapat tumbuh semakin pesat dan menjadi lebih maju dibandingkan negara-negara tetangga.

“Bersama dengan OJK dan juga pelaku pasar lainnya, kami selalu aktif mengadakan webinar series untuk nasabah maupun non nasabah kami, edukasi melalui social media seperti Instagram, dan juga kerjasama aktif dengan agen penjual reksadana kami,” pungkasnya. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper