Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Indeks IDX Sektor Teknologi Mentereng, Kedatangan GoTo Bisa Bikin Lebih Cuan!

Indeks IDX technology naik 191 persen year-on-year (yoy) di tengah kinerja minus indeks harga saham gabungan (IHSG).
Karyawan melintas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/5/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/5/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks sektoral IDX Technology meningkat cukup tajam sepanjang tahun 2021. Rencana kehadiran unikorn hasil merger Gojek dan Tokopedia (GoTo) serta Traveloka bakal jadi pendorong utama indeks.

Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, hingga Senin (17/5/2021), indeks IDX technology naik 191 persen year-on-year (yoy) di tengah kinerja minus indeks harga saham gabungan (IHSG).

Di antara para konstituennya, harga saham PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) naik paling signifikan hingga 2679,76 persen ke harga 11.675. Disusul PT Kioson Komersial Indonesia Tbk. (KIOS) yang naik 508,11 persen sepanjang tahun berjalan.

Setelah itu, ada emiten PT Indosterling Technomedia Tbk. (TECH), PT Digital Mediatama Maxima Tbk. (DMMX), dan PT Multipolar Technology Tbk. (MLPT) yang naik masing-masing 197,5 persen, 192,37 persen, dan 157,19 persen.

Analis Philips Sekuritas Anugerah Zamzami menekankan kinerja indeks IDX Tech menjadi yang paling tinggi diantara indeks sektoral lainnya di tengah penurunan IHSG.

"Sayangnya, memang anggotanya kebanyakan adalah emiten berkapitalisasi kecil. IDX sector tech hanya constitute 0,9 persen terhadap market cap IHSG," urainya kepada Bisnis, Selasa (18/5/2021).

Di dalam sektor teknologi didominasi saham DCII yang memiliki weight hingga 43 persen terhadap indeks sektoral tersebut.

Dengan demikian, karena profil konstituennya memang banyak saham small cap, sehingga kurang likuid dan banyak pula emiten yang baru IPO sehingga belum teruji secara teknikal.

Di sisi lain, Anugerah menyambut positif rencana penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) para perusahaan unicorn bahkan decacorn ke lantai bursa.

Kabar mergernya Gojek dan Tokopedia yang membentuk grup usaha GoTo dan akan IPO dapat membantu mendorong kinerja sektoral teknologi ini, bahkan dapat membuat sektoral ini diisi saham big caps.

Gojek memiliki kapitalisasi pasar sebesar US$10 miliar atau berkisar Rp140 triliun, jumlah ini setara posisi kesembilan emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di bursa.

Sementara itu, Tokopedia memiliki kapitalisasi pasar US$7 miliar atau setara Rp98 triliun, nilai ini setara posisi 12 dalam kapitalisasi pasar terbesar di bursa.

Penggabungan keduanya dapat menjadikan kapitalisasi pasar setara Rp238 triliun. Besaran ini setara dengan posisi ketujuh kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) di atas PT H.M Sampoerna Tbk. (HMSP).

Belum lagi unikorn lainnya seperti PT Bukalapak.com dan PT Trinusa Travelindo (Traveloka) yang masing-masing memiliki kapitalisasi pasar setara Rp49 triliun dan Rp42 triliun. Jumlah tersebut ada di posisi 30 dan 34 pada kapitalisasi pasar terbesar di bursa.

"Lebih banyak emiten dengan market capitalization besar, dan bisa jadi pendorong indeks juga. Selain itu, ya jadi alternatif investasi daripada sektor-sektor konvensional seperti perbankan, tambang dan lain-lain beralih ke sektor digital atau teknologi ini," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper