Bisnis.com, JAKARTA – Gojek dan Tokopedia resmi menggabungkan bisnisnya menjadi Grup GoTo. Tak sampai di situ, perusahaan juga berencana melakukan pencatatan saham perdana atau initial public offering (IPO) di pasar modal.
Meskipun PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengaku belum menerima dokumen permohonan pencatatan dari perusahaan teknologi tersebut, CEO Gojek Kevin Aluwi dan CEO Tokopedia William Tanuwijaya dengan gamblang meyatakan rencana IPO ini.
“Kami punya rencana melantai ke bursa dalam waktu dekat,” ujar Kevin dalam wawancara dengan CNBC TV, Selasa (18/5/2021).
Tidak sampai di situ, William mengatakan GoTo juga berencana melakukan dual listing atau mencatatkan saham di dua bursa sekaligus selain di BEI, tanpa menyebutkan bursa mana yang dimaksud.
Kevin mengatakan perusahaan masih melakukan pembahasan internal mengenai rencana aksi korporasi ini, sehingga belum ada penjelasan lebih lanjut.
Gabungan valuasi Gojek dan Tokopedia menghasilkan nilai setara US$18 miliar atau setara Rp257 triliun lebih. Namun, laporan Bloomberg dan Deal Street Asia pada bulan lalu memprediksi valuasi tersebut bisa melambung hingga US$40 miliar atau setara Rp572 triliun lebih andai GoTo berani melakukan IPO.
Baca Juga
Apabila aksi go public dilakukan dengan skema dual listing, nominalnya bahkan diprediksi bisa naik lagi menggapai US$50 miliar. Nominal tersebut bukan main-main karena bisa menempatkan GoTo ke jajaran elite startup dunia.
Saat ini, mengacu data CB Insight, hanya ada empat startup yang memiliki valuasi di atas potensi nominal tersebut yakni Bytedance, Stripe, SpaceX dan Didi Chuxing.
Sementara itu, Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menyatakan Bursa menyambut baik pengumuman merger antara Gojek—Tokopedia dengan harapan hal tersebut akan memberikan manfaat yang luas baik kepada perusahaan dan industri baik pada tingkat nasional maupun global.
Akan tetapi, menurutnya hingga saat ini Bursa belum menerima dokumen permohonan pencatatan baik dari Gojek, Tokopedia ataupun entitas gabungan Gojek-Tokopedia.
“Sebagai Bursa tentunya kami akan selalu siap menerima dan memproses seluruh permohonan perusahaan yang berencana untuk IPO dan mencatakan sahamnya di BEI,” kata Nyoman, Selasa (18/5/2021)
Nyoman mengatakan, IPO merupakan sebuah keputusan perusahaan yang bersifat strategis, dengan demikian sebuah perusahaan tentu harus mempertimbangkan dengan masak dan mempersiapkan segala sesuatu dengan cermat, termasuk aksi korporasi yang dilakukan sebelum IPO.
“Menjadi perusahaan yang tercatat di Papan Utama saya rasa adalah tujuan dari semua Perusahaan Tercatat di Indonesia,” ujarnya.