Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Perseroan Jadi Faktor Utama Penentu Laju Saham Big Caps di Pasar

Emiten-emiten berkapitalisasi besar atau juga disebut sebagai big caps tidak akan bergerak linear karena performa dan hasil dari kuartal I/2021 masing-masing perseroan menjadi faktor penentu. 
Karyawan melintas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/5/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/5/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja perseroan pada kuartal I/2021 akan menjadi penguat laju emiten-emiten berkapitalisasi jumbo di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) setelah libur panjang Idulfitri 2021. 

Pada akhir perdagangan Senin (17/5/2021), indeks harga saham gabungan (IHSG) anjlok hingga 1,76 persen dan parkir di level 5.833,50, melanjutkan pelemahannya sebelum libur lebaran. 

Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan menyampaikan emiten-emiten berkapitalisasi besar atau juga disebut sebagai big caps tidak akan bergerak linear karena performa dan hasil dari kuartal I/2021 masing-masing perseroan menjadi faktor penentu. 

Laporan keuangan masing-masing big caps pun juga menunjukkan hasil yang bervariasi. Alfred mencontohkan emiten rokok seperti PT HM Sampoerna tbk. (HMSP) dan PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) yang mengalami penurunan laba bersih di kuartal I/2021. 

Sementara kinerja perbankan pada kuartal I/2021 ini menurut Alfred menunjukkan hasil dan performa yang cukup bagus, begitu juga dengan sektor semen. 

“Jadi emiten-emiten jumbo ya tadi faktor result, performa di kuartal I/2021 yang akan banyak menjadi penggerak. Di drive oleh faktor itu untuk pergerakan harga sahamnya,” ujar Alfred saat dihubungi Bisnis pada Senin (17/5/2021). 

Dia menyimpulkan bahwa bisa dikatakan untuk yang emiten-emiten big caps tidak akan bergerak linier walaupun sentimen-sentimen yang ada datang dari pasar saham sendiri yang biasanya  akan mempengaruhi segala sektor. 

Maka ketika indeks mengalami penurunan, saham big caps dengan kinerja yang positif akan cepat untuk rebound walaupun memang terdepresi mengikuti pergerakan pasar saat ini jelas Alfred.  

“[Ketika IHSG] rebound maka saham-saham big caps yang dengan hasil yang bagus kemungkinan akan lebih cepat pulih,” tutur Alfred. 

Dirinya pun kemudian merekomendasikan saham-saham big caps berdasarkan sektor-sektor yang menurutnya menjanjikan dalam sepekan ke depan. 

Saham-saham berbasis komoditas, perbankan, dan juga consumer good yang condong bergerak pada bisnis food and beverage (F&B) seperti PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) dan PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) yang direkomendasikan oleh Alfred.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper