Bisnis.com, JAKARTA – Calon emiten anyar, PT Harapan Duta Pertiwi membidik Rp100,49 miliar melalui penawaran perdana (initial public offering/IPO) saham.
Harapan Duta Pertiwi menawarkan 851,66 juta saham dengan harga penawaran Rp 118 per saham. Jumlah tersebut setara 40 persen dari seluruh modal disetor perseroan setelah IPO
“Perseroan telah meraih tanggal efektif IPO pada 7 Mei, dan masa penawaran umum akan berlangsung 11-18 Mei,” tulis pengumuman di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Senin (10/05/2021).
Sebagai pemanis IPO, Harapan Duta Pertiwi juga menerbitkan waran hingga 425,83 juta waran seri I, atau 33,33% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka IPO. Harga pelaksanaan waran sebesar Rp200 per waran.
Sesuai rencana, setiap pemegang dua saham baru perseroan berhak memperoleh satu waran seri I, di mana setiap satu waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru perseroan.
Perseroan menjadwalkan pencatatan saham dan waran di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 24 Mei, sementara periode pelaksanaan waran seri I akan berlangsung selama 24 November 2021-23 Mei 2024.
Baca Juga
PT Danatama Makmur Sekuritas dan PT Yuanta Sekuritas Indonesia menjadi penjamin emisi IPO Harapan Duta Pertiwi.
Perusahaan tercatat bergerak dalam industri karoseri kendaraan bermotor roda empat atau lebih dan industri trailer serta semi-trailer. Kantor Pusat dan pabrik Harapan Duta Pertiwi berada di Kawasan Industri Purati Kencana Alam Kav. 23E Jl. Raya Serang Km 18.8 Cikupa, Tangerang.
Berdasarkan prospektus, sekitar 90 persen dana IPO akan digunakan perseroan untuk modal kerja berupa pembelian bahan baku untuk pembuatan bagian-bagian atau karoseri kendaraan bermotor.
Selanjutnya, sekitar 5 persen akan digunakan perseroan untuk peningkatan fasilitas pabrik dan penunjangnya seperti sarana dan prasarana untuk menunjang aktivitas meliputi instalasi hoist crane, perbaikan area lantai pabrik dengan semen dan aspal, penutupan atap area pabrik yang masih terbuka, peningkatan ventilasi dan lainnya.
Tak ketinggalan, sekitar 5% dana IPO juga akan digunakan untuk pembelian mesin-mesin produksi.