Bisnis.com, JAKARTA - Emiten peritel eceran PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) mengalokasikan belanja modal Rp2,5 triliun-Rp3 triliun pada 2021 dan merencanakan pembukaan 650 gerai-850 gerai baru.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan Sumber Alfaria Trijaya Tomin Widian menambahkan tahun ini perseroan memasang target pertumbuhan yang moderat dengan harapan lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
“Karena diharapkan dengan proses vaksinasi yang sudah berlangsung, masyarakat lebih percaya diri untuk melanjutkan aktivitas termasuk berbelanja di gerai kami,” kata Tomin.
Untuk menggenjot kinerja, AMRT sudah menyiapkan belanja modal (capital expenditure) senilai Rp2,5 triliun-Rp3 triliun. Sebagian capex itu akan digunakan untuk membuka gerai baru sebanyak 650—850 gerai dan perpanjangan masa sewa gerai yang berakhir tahun ini.
Per Desember 2020, perusahaan memiliki 17.538 gerai. Sejumlah 32 persen berada di Jabodetabek, 37 persen non-Jabodetabek, dan 31 persen di luar Jawa.
Berdasarkan laporan keuangan tahunan 2020, AMRT mencatatkan pendapatan senilai Rp75,82 triliun. Realisasi itu naik 3,95 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari tahun sebelumnya Rp72,94 triliun.
Baca Juga
Kendati pendapatan meningkat, beban yang meningkat bikin laba AMRT tercatat senilai Rp1,06 triliun pada 2020 atau turun 4,58 persen dibandingkan 2019 senilai Rp1,11 triliun.
Sementara itu, pendapatan perusahaan milik konglomerat Djoko Susanto tersebut pada momen Ramadan dan Lebaran 2021 mulai kembali ke level seperti sebelum pandemi walaupun belum pulih benar.
Presiden Direktur Sumber Alfaria Trijaya A. Hans Prawira mengatakan kinerja penjualan yang menguat pada momen Ramadan-Lebaran 2021 ini lebih disebabkan oleh efek low base atau karena penjualan menyentuh titik terendah pada periode yang sama tahun lalu.
“Ramadan sekarang memang pertumbuhan sales cukup bagus, dobel digit 14 persen-15 persen, ini relatif normal dibandingkan periode-periode sebelum pandemi,” kata Hans dalam paparan publik, Kamis (6/5/2021).
Adapun, emiten dengan kode saham AMRT ini mencatatkan kenaikan penjualan pada kisaran 15 persen-20 persen dibandingkan kondisi normal saat Ramadan-Lebaran sebelum pandemi.
Pada tahun lalu ketika pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diberlakukan, pengelola gerai Alfamart ini hanya mencatatkan kenaikan penjualan sebesar 6 persen-7 persen saat momen Ramadan-Lebaran.
“Tapi perlu kita ingat pertumbuhan dobel digit ini karena low base sebesar 6 persen-7 persen tahun lalu dibandingkan 2019,” imbuh Hans.