Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tak Mampu Bertahan di Zona Hijau, IHSG Mundur ke Zona Merah

Sebanyak 222 saham menguat, 269 saham melemah, dan 149 saham stagnan. Kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia tercatat senilai Rp7.092,41 triliun.
Karyawan melintas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/5/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/5/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak mampu kembali ke zona hijau menjelang akhir perdagangan hari ini.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup turun 0,09 persen menjadi 5.970 pada Kamis (6/5/2021). Sejak awal tahun, indeks turun 0,15 persen.

Pada perdagangan sesi I, IHSG sempat terangkat ke atas level 6.000 dan menyentuh 6.005 sebelum turun lagi ke zona merah hingga akhir perdagangan.

Sebanyak 222 saham menguat, 269 saham melemah, dan 149 saham stagnan. Kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia tercatat senilai Rp7.092,41 triliun.

Saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) menjadi salah satu yang paling banyak diakumulasikan investor asing hari ini senilai Rp87,92 miliar. Namun, harga saham TBIG turun 0,77 persen menjadi Rp2.570.

Selanjutnya saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) juga banyak diincar senilai Rp85,91 miliar. Namun, BBCA terpantau stagnan pada level Rp32.125.

Equity Analyst Research Erdikha Elit Sekuritas Regina Fawziah menyampaikan pergerakan indeks cenderung positif pada awal perdagangan masih karena rilis pertumbuhan ekonomi kuartal I/2021 sesuai ekspektasi. 

Saat ini pertumbuhan Indonesia terbilang cukup baik, karena trennya cenderung meningkat bahkan mendekati level positif. Oleh karena itu, dibandingkan dengan pertumbuhan kuartal I, fokus investor lebih terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II nanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper