Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendapatan dan Laba PP Presisi (PPRE) Tumbuh Kuartal I/2021

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2021, emiten dengan kode saham PPRE membukukan pendapatan senilai Rp665,58 miliar atau naik 20,54 persen dari periode yang sama tahun lalu Rp552,14 miliar.
Batching plant dan armada ready mix beton PT Presisi Tbk./ppre
Batching plant dan armada ready mix beton PT Presisi Tbk./ppre

Bisnis.com, JAKARTA - PT PP Presisi Tbk. mencatatkan kenaikan pendapatan dan laba sebesar dobel digit pada kuartal I/2021.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2021, emiten dengan kode saham PPRE membukukan pendapatan senilai Rp665,58 miliar atau naik 20,54 persen dari periode yang sama tahun lalu Rp552,14 miliar.

Selanjutnya laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 21,61 persen menjadi Rp17,05 miliar dari sebelumnya Rp14,02 miliar.

Direktur Utama PP Presisi Rully Noviandar mengatakan segmen usaha konstruksi masih menjadi kontributor terbesar kinerja perseroan yaitu sebesar 84,3 persen. Pendapatan usaha dari konstruksi tercatat senilai Rp561,55 miliar atau tumbuh 34,11 persen year on year.

“Peningkatan tersebut sebagian besar berasal dari penyelesaian dan progres proyek-proyek infrastruktur strategis nasional, seperti Sirkuit Mandalika, Bendungan Manikin, Patimban Port, Tol Manado — Bitung, Bendungan Way Sekampung, proyek rekonstruksi paved shoulder taxiway — Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman,” jelas Rully dalam keterangan resmi, Senin (3/5/2021).

Selain itu, beberapa proyek strategis yang juga dipegang PPRE a.l. pembangunan jalan tol Semarang-Demak, tol Trans Sumatera Ruas Pekanbaru — Padang Seksi Padang Lubuk Alung – Sicincin zona 1 dan 2, serta pembangunan infrastruktur jalan kereta api Makassar – Pare pare.

Rully menambahkan bahwa laba joint venture perseroan juga menguat didorong oleh proyek pembangunan Bandara Dhoho di Kediri yang mana entitas anak PPRE menjadi kontraktor utama dan lead consortium dengan nilai kontrak Rp18,2 miliar.

“Segmen usaha jasa pertambangan berkontribusi sebesar Rp32,6 miliar, sebuah langkah awal yang menambah kepercayaan diri kami untuk menjadikannya sebagai recurring income kami di masa mendatang,” imbuh Rully.

Direktur Keuangan PP Presisi Benny Pidakso menambahkan kinerja perseroan secara umum sangat memuaskan pada Januari — Maret 2021.

EBITDA mampu ditingkatkan menjadi 14 persen yoy menjadi Rp239,5 miliar dan aliran kas operasional juga positif pada level Rp68,5 miliar.

“Posisi keuangan kami juga mengalami penguatan yang ditandai dengan peningkatan total aset sebesar 1,8 persen dari sebesar Rp6,89 triliun pada akhir 2020 menjadi Rp7,02 triliun per 31 Maret 2021,” ujar Benny.

Sementara itu, total utang ditekan menjadi Rp1,88 triliun yang menyebabkan beban bunga turun 6,3 persen. Hal itu juga menekan net gearing PPRE menjadi 0,74 kali pada akhir Maret 2021 dari 0,74 pada akhir 2020.

“Momentum perbaikan sektor konstruksi pasca pandemi yang tengah berlangsung serta momentum peningkatan sektor jasa pertambangan, akan kami manfaatkan untuk peningkatan kinerja kami ke depan melalui strategi klasterisasi lini bisnis kami, serta peningkatan peranan jasa pertambangan sebagai recurring income,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper