Bisnis.com, JAKARTA – Emiten penyedia produk fotografi PT Perdana Bangun Pusaka Tbk. akan berfokus pada bisnis digital printing sepanjang tahun 2021.
Hal ini disampaikan oleh Direktur emiten dengan kode saham KONI Rudy Lauw pada acara public expose insidentil pada Kamis (29/4/2021).
"Kami ingin sampaikan kalau kita lihat perkembangan pasar ke depan, kami akan mulai lebih fokus ke arah digital printing karena prospek pasar ini masih sangat baik dan peluang bisnis masih terbuka lebar," ungkap Rudy secara virtual.
Rudy mengungkapkan produk flexi banner yang merupakan bagian dari barang dagangan produk fotografi menjadi satu-satunya produk yang menghasilkan kinerja positif sepanjang tahun 2020.
Sementara untuk produk lainnya diakui Rudy mengalami penurunan yang signifikan lantaran pandemi Covid-19 menghalangi lini usaha emitern tersebut.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan tahun 2020, pendapatan KONI tercatat merosot hingga 39,94 persen dari Rp133,91 miliar menjadi Rp95,69 miliar.
Pendapatan perseroan sendiri terdiri dari penjualan barang dagangan produk fotografi, mesin cetak dan suku cadang, hard disk drive. Kemudian juga memiliki jasa penyewaan ruangan perkantoran.
Berbeda dengan produk KONI lainnya, Rudy mengungkapkan bahwa usaha digital selama masa pandemi tetap populer dikalangan pebisnis.
Dia memaparkan dalam tiga tahun terakhir bisnis ini terus berkembang. Jika dimisalkan indeks penjualan pada 2018 menjadi 100 persen. Pada tahun 2019, bisnis digital printing tumbuh sebanyak 7 persen. Kemudian pada tahun 2020, kembali meneruskan pertumbuhan hingga 12 persen jika dibandingkan dengan 2018.
Lebih lanjut pada tahun 2021, perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan menjadi Rp105 miliar - Rp115 miliar yang tumbuh sekitar 9,5 persen-17 persen dari jumlah pendapatan pada 2020.
Target tersebut sebenarnya masih berada di bawah capaian pendapatan pada 2019. Namun lantaran pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, Rudy mengungkapkan target 85 persen-90 persen dari kondisi normal adalah capaian yang sudah baik.
Mengingat situasi pasar yang masih belum stabil dan daya beli masyarakat yang masih lemah selama pandemi. Perseroan pun tidak memiliki rencana investasi baru.
"Target utama kami adalah bagaimana bisa kembali ke kondisi normal, yaitu minimal seperti kondisi yang ada di tahun 2019," ungkap Rudy dikutip pada Kamis (29/4/2021).
Rudy menambahkan berdasarkan data penjualan kuartal I/2021 perseroan yang belum diaudit, KONI saat ini telah mengumpulkan pendapatan sebanyak Rp27 miliar yaitu 25 persen dari target pendapatan tahun ini.