Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kontribusi BUMN ke Pendapatan Negara 10 Tahun Terakhir Tembus Rp3.282 Triliun

Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, Rabu (28/4/2021), Kementerian BUMN telah berkontribusi memberikan dividen senilai Rp388 triliun sedangkan PNM yang digelontorkan pemerintah senilai Rp148 triliun.
Logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terpasang di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/7/2020). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terpasang di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/7/2020). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian BUMN terus meningkatkan kualitasnya, selama 10 tahun terakhir kontribusi pendapatan negara dari dividen mencapai Rp388 triliun, lebih besar 250 persen dibandingkan dengan penanaman modal negara (PMN) yang diberikan.

Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, Rabu (28/4/2021), Kementerian BUMN telah berkontribusi memberikan dividen senilai Rp388 triliun sedangkan PNM yang digelontorkan pemerintah senilai Rp148 triliun.

Kontribusi dividen BUMN 2011-2020 tersebut lebih besar daripada PNM yang diberikan, yaitu lebih besar 2,5 kali. 

Selama 10 tahun terakhir, kontribusi pajak dari perusahaan BUMN senilai Rp1.864 triliun dan PNBP sebesar Rp1.030 triliun. Jika dijumlahkan, total kontribusi penerimaan negara dari BUMN baik dari dividen, PNBP, dan pajak senilai Rp3.282 triliun.

Jika dibentuk dalam sebuah kurva bersama, kontribusi pajak sebesar 55 persen, PNBP lainnya sebesar 30 persen, dividen BUMN sebesar 11 persen, dan PMN sebesar 4 persen.

Dibandingkan dengan kontribusi BUMN dari ketiga pendapatan negara tersebut, pengeluaran negara dari PMN tidak signifikan hanya 4 persen.

Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan saat ini hanya ada satu arah untuk ekonomi dan Indonesia yakni terus maju menjadi lebih kuat terutama di masa pandemi.

"Masa pandemi ini telah membangunkan kita mempercepat langkah kita, dan transformasi untuk maju, tak hanya transformasi pengelolaan korporasi tetapi transformasi human capital tidak kalah penting," jelasnya, Rabu (28/4/2021).

Adapun, pembentukan sejumlah holding BUMN termasuk IFG holding atau holding BUMN perasuransian dan penjaminan merupakan salah satu upaya transformasi BUMN yang menyeluruh serta bagian dari pembenahan sektoral secara komprehensif.

Erick menginginkan BUMN yang profesional, kuat, dipercaya masyarakat, dan mengikuti perkembangan zaman serta berdaya saing global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper