Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti dan lahan industri PT Puradelta Lestari Tbk. mengungkapkan penjualan lahan industri yang meningkat pada tiga bulan pertama tahun ini menjadi alasan di balik kecemerlangan kinerja perseroan.
Direktur Puradelta Lestari Tondy Suwanto mengatakan kontributor pendapatan usaha perseroan pada kuartal I/2021 berasal dari penjualan lahan industri oleh pelanggan yang bergerak di sektor otomotif dan pusat data.
“Sudah ada permintaan dari kedua sektor tersebut sejak 2020. Permintaan lahan industri dari sektor otomotif dan turunannya serta pusat data masih cukup tinggi saat ini,” kata Tondy dalam keterangan resmi, Rabu (28/4/2021).
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2021, emiten dengan kode DMAS ini membukukan pendapatan usaha senilai Rp523,60 miliar. Nilai tersebut melonjak 395,77 persen dibandingkan pencapaian pada kuartal I/2020 yang senilai Rp107,63 miliar.
Dari pendapatan usaha tersebut, segmen industri berkontribusi paling besar senilai Rp436,32 miliar atau 81,8 persen dari total pendapatan. Realisasi itu meroket 852,87 persen yoy menjadi Rp436,32 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp45,79 miliar.
Selanjutnya penjualan segmen perumahan berkontribusi sebesar 17,2 persen terhadap total pendapatan atau senilai Rp91,55 miliar naik 456,53 persen secara year on year (yoy).
Baca Juga
Pendapatan yang moncer pun membawa terbang laba emiten berkode saham DMAS sebesar 407,36 persen menjadi Rp270,73 miliar hingga akhir Maret 2021 dari sebelumnya Rp53,36 miliar.
Tondy menambahkan marjin laba bersih pengembang Kota Deltamas ini pada periode Januari - Maret 2021 sebesar 50,7 persen atau lebih tinggi dibandingkan kuartal I/2020 sebesar 49,6 persen.
Total aset perseroan terpantau mengalami penurunan 2,21 persen menjadi Rp6,60 triliun per kuartal I/2021 dibandingkan akhir 2020 senilai Rp6,75 triliun. Penurunan ini lebih disebabkan oleh berkurangnya liabilitas sebesar 34,44 persen menjadi Rp803,88 miliar sedangkan ekuitas masih tumbuh 4,89 persen menjadi Rp5,79 triliun.
Penurunan liabilitas utamanya didorong oleh penurunan liabilitas kontrak, baik jangka pendek maupun jangka panjang sebesar Rp327 miliar atau sekitar 33,7 persen.
“Perseroan tidak memiliki utang. Dengan posisi kas bersih yang sehat, perseroan terus berupaya untuk melakukan pengembangan Kota Deltamas untuk mewujudkan Kota Deltamas sebagai kawasan terpadu modern di timur Jakarta dengan memadukan kawasan industri, hunian, dan komersial,” tutup Tondy.
Saham DMAS terapresiasi 4,24 persen menjadi Rp246 pada akhir perdagangan Rabu (28/4/2021). Kapitalisasi pasar DMAS tercatat Rp11,86 triliun.