Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah telah melaksanakan lelang Surat Utang Negara (SUN) pada hari ini, Selasa (27/4/2021) dan menghasilkan penawaran masuk sebesar Rp52,74 triliun.
Jumlah penawaran yang masuk pada hari ini mengalami peningkatan dibandingkan lelang SUN sebelumnya, yakni Selasa (13/4/2021) lalu yang hanya Rp42,97 triliun, meskipun masih terbilang rendah dibandingkan lelang-lelang lainnya.
Adapun pada hari ini pemerintah menawarkan tujuh seri yang terdiri dari SPN03210728 (new issuance), SPN12220106 (reopening), FR0086 (reopening), FR0087 (reopening), FR0088 (reopening), FR0083 (reopening), dan FR0089 (new reopening).
Seri FR0087 kembali menjadi yang paling banyak mendapatkan penawaran masuk. Seri yang jatuh tempo 15 Februari 2031 ini mendapatkan total penawaran masuk Rp19,67 triliun.
Adapun pemerintah memenangkan Rp9,55 triliun untuk seri ini dengan yield rerata tertimbang yang dimenangkan di level 6,46 persen, turun dari yield rerata tertimbang pada lelang sebelumnya yang sebesar 6,53 persen.
Selanjutnya, penawaran masuk terbesar kedua juga kembali jatuh pada seri FR0083 yang jatuh tempo pada 15 April 2040. Seri ini mencatat penawaran masuk Rp9,52 triliun dengan yield rerata tertimbang yang dimenangkan sebesar 7,24 persen.
Untuk seri ini, pemerintah menyerap Rp5,45 triliun dengan besaran yield rerata tertimbang yang sedikit lebih rendah dibanding lelang sebelumnya di level 7,29 persen.
Secara akumulasi, dari ketujuh seri yang ditawarkan, pemerintah memenangkan Rp28,05 triliun. Seiring jumlah penawaran masuk yang naik, nilai penyerapan pemerintah juga meningkat dari lelang sebelumnya yang sebesar Rp24,22 triliun.
Berikut hasil lelang hari ini:
Seri | Jatuh Tempo | Penawaran Masuk | Jumlah Dimenangkan | Yield Tertimbang yang Dimenangkan |
SPN03210728 | 28 Juli 2021 | Rp2,80 triliun | Rp1,00 triliun | 3,13% |
SPN12220106 | 6 Januari 2022 | Rp1,23 triliun | Rp1,15 triliun | 3,32% |
FR0086 | 15 April 2026 | Rp12,39 triliun | Rp8,00 triliun | 5,65% |
FR0087 | 15 Februari 2031 | Rp19,67 triliun | Rp9,55 triliun | 6,46% |
FR0088 | 15 Juni 2036 | Rp4,36 triliun | Rp1,20 triliun | 6,47% |
FR0083 | 15 April 2040 | Rp9,52 triliun | Rp5,45 triliun | 7,24% |
FR0089. | 15 Agustus 2051 | Rp3,37 triliun | Rp1,70 triliun | 7,03% |