Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pelayaran Grup Indika Energy PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. (MBSS) menganggarkan belanja modal sebesar US$6,9 juta atau setara Rp99,97 miliar (kurs JISDOR Rp14.489). Belanja tersebut digunakan terutama untuk pemeliharaan kapal.
Direktur Mitrabahtera Segara Sejati Burhan Sutanto mengungkapkan anggaran belanja modal sebesar US$6,9 juta berasal dari dana internal perseroan.
"Untuk belanja modal kami menganggarkan sekitar US$6,9 juta dari dana internal perseroan yg mana belanja modal kami masih difokuskan untuk pemeliharaan kapal-kapal kami terutama untuk scheduled Intermediate Survey maupun Special Survey [docking] tug boat, barge maupun Floating Crane serta juga anggaran untuk investasi di digitalization," jelasnya kepada Bisnis, Senin (26/4/2021).
Adapun, rencana pembelian kapal belum termasuk dalam anggaran belanja modal yang disiapkan. Namun, perseroan juga tidak menutup kemungkinan melakukan penambahan kapal baru sepanjang didukung oleh kontrak jangka panjang yang terus sedang dijajal kemungkinannya.
Perseroan pun menargetkan pada 2021 tidak hanya mencakup pengoptimalan dan efisiensi operasi komersial yang berkelanjutan, tetapi juga menggunakan digitalisasi untuk meningkatkan aktivitas teknis, termasuk platform digital untuk Pemeliharaan Terencana, Manajemen Awak Kapal, serta Kesehatan dan Keselamatan.
"Kuartal terakhir 2020 menunjukkan tren yang lebih positif pada permintaan batu bara dan harga batu bara, yang akan berpengaruh pada bisnis MBSS," urainya.
Baca Juga
Dengan adanya departemen pengembangan bisnis yang memiliki sumber daya memadai, MBSS dapat mengejar dan menjajaki peluang diversifikasi dalam sektor energi. Manajemen berkeyakinan bahwa MBSS akan mampu meningkatkan kinerja dan terus memberikan kepuasan pelanggan di masa depan.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, emiten yang sahamnya dimiliki investor kawakan Lo Kheng Hong lebih dari 5 persen ini membukukan rugi bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$14,98 juta pada 2020. Dengan estimasi kurs Rp14.000 per dolar AS, rugi bersih itu setara dengan Rp209,72 miliar.
Perolehan itu berbanding terbalik dengan perolehan 2019 ketika MBSS membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar US$1,58 juta.
Sejalan dengan itu, emiten Grup Indika itu mencatatkan pendapatan US$54,86 juta pada 2020, turun 29,51 persen dibandingkan dengan pendapatan 2019 sebesar US$77,84 juta.
Selain itu, beban langsung pada 2020 menjadi sebesar US$50,98 juta, turun dibandingkan dengan beban langsung 2019 sebesar US$59,39 juta.