Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi di Securities Crowdfunding Menjanjikan, Seberapa Besar Potensi Cuannya?

CEO Bizhare Heinrich Vincent mengatakan, prospek investasi pada instrumen SCF dinilai cukup positif. Menurutnya, return yang dihasilkan dari SCF juga tidak kalah optimal dibandingkan dengan jenis investasi lainnya.
crowdfunding/crowdassist.co
crowdfunding/crowdassist.co

Bisnis.com, JAKARTA – Kesempatan berinvestasi melalui layanan urun dana berbasis teknologi atau securities crowdfunding (SCF) dapat mendatangkan return yang cukup baik hingga 30 persen.

CEO Bizhare Heinrich Vincent mengatakan, prospek investasi pada instrumen SCF dinilai cukup positif. Menurutnya, return yang dihasilkan dari SCF juga tidak kalah optimal dibandingkan dengan jenis investasi lainnya.

Adapun, Bizhare merupakan salah satu platform investasi bisnis UKM yang menggunakan sistem equity crowdfunding yang memiliki lebih dari 65 ribu investor terdaftar di seluruh Indonesia.

“Dari sisi investor, return yang didapat bisa sekitar 20 hingga 30 persen per tahunnya,” katanya dalam Webinar bertajuk Securities Crowdfunding untuk Pemulihan UMKM Pasca Covid-19, Jumat (23/4/2021).

Dia tidak memungkiri memang ada risiko investasi yang akan muncul dari instrumen ini. Meski demikian, pihaknya telah melakukan sejumlah langkah pencegahan guna meminimalisir risiko tersebut.

Heinrich memaparkan, usaha-usaha kecil yang berminat melakukan penawaran efek melalui Bizhare harus memenuhi beberapa kriteria. Pertama, jenis bisnis adalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) baik online maupun offline, kemitraan, dan/atau franchise.

Kedua, bisnis tersebut sudah berjalan selama setidaknya dua tahun. Ketiga, bisnis tersebut memiliki setidaknya 2 – 3 cabang di seluruh Indonesia jika usahanya bersifat offline.

Keempat, usaha tersebut membutuhkan pendanaan usaha minimal Rp500 juta dan maksimal Rp10 miliar dalam sekali pendanaan. Selanjutnya, usaha tersebut juga memiliki total omset minimal sekitar Rp500 juta hingga Rp1 miliar per tahunnya.

Sebelum sebuah usaha masuk ke platform, kami juga melakukan due dilligence terkait lainnya. Secara cash flow dan omset, usaha-usaha yang masuk ke Bizhare memang sudah eksisting selama beberapa waktu,” paparnya.

Menurutnya, potensi risiko seperti penurunan nilai memang akan ada. Hal ini terutama terjadi pada masa pandemi di mana banyak usaha UMKM yang terdampak secara negatif.

Meski demikian, pihaknya juga melakukan edukasi pada investor-investor pada platformnya untuk cermat dalam melihat peluang investasi dan memitigasi risiko investasi yang ada.

“Dengan SCF, modal dibutuhkan yang tidak terlalu besar dan investor dapat berinvestasi pada beberapa jenis bisnis. Dengan diversifikasi ini, potensi return pada salah satu atau beberapa jenis bisnis dapat tercapai,” jelasnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper