Bisnis.com, JAKARTA — PT Panin Aset Manajemen mencatatkan pertumbuhan dana kelolaan reksa dana campuran lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri selama beberapa tahun terakhir.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sepanjang periode 5 tahun terakhir atau dari 2015 hingga 2020, dana kelolaan reksa dana campuran hanya tumbuh 29,02 persen, dari Rp20,78 triliun di akhir 2015 menjadi Rp26,81 triliun di akhir 2020.
Sementara itu, dalam rentang waktu yang sama, Panin AM mampu membukukan pertumbuhan dana kelolaan reksa dana campuran 53,56 persen dari posisi Rp1,60 triliun di akhir 2015 menjadi Rp2,45 triliun di akhir 2020.
Baca Juga
Adapun, untuk tahun ini, dana kelolaan reksa dana campuran Panin AM terpantau sedikit susut di akhir kuartal I/2021 menjadi Rp2,44 triliun. Ini sejalan dengan dana kelolaan reksa dana campuran secara industri yang juga turun ke level Rp25,72 triliun.
Direktur Panin AM Rudiyanto mengatakan pertumbuhan reksa dana campuran secara industri yang tak terlalu besar kemungkinan disebabkan oleh investor yang cenderung memilih reksa dana yang sesuai profil risiko mereka.
“Mungkin ada investor yang agresif sekalian ke reksa dana saham, yang konservatif ke pasar uang. Ada yang moderat mungkin memilih sendiri porsinya, dibandingkan reksa dana moderat seperti campuran,” katanya, Kamis (22/4/2021)
Lebih lanjut dia mengatakan di perusahaannya permintaan cenderung selalu ada baik untuk reksa dana campuran maupun reksa dana lain, sehingga tak ada jenis tertentu yang lebih digemari oleh investor.