Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rebalancing Reksa Dana Indeks, Ini Strategi Panin AM

Seperti diketahui, Bursa Efek Indonesia (BEI) baru saja resmi mengubah jajaran penghuni sejumlah indeks untuk daftar yang berlaku sejak Februari hingga Agustus 2021, salah satu yang mengalami perubahan adalah IDX30. 
Panin Asset Management/linkedin.com
Panin Asset Management/linkedin.com

Bisnis.com, JAKARTA — Seiring dengan evaluasi anggota indeks IDX30, PT Panin Asset Manajemen (Panin AM) bersiap melakukan kocok ulang portofolio dengan sejumlah strategi.

Seperti diketahui, Bursa Efek Indonesia (BEI) baru saja resmi mengubah jajaran penghuni sejumlah indeks untuk daftar yang berlaku sejak Februari hingga Agustus 2021, salah satu yang mengalami perubahan adalah IDX30. 

Tercatat, dari 30 anggota konstituen IDX30, ada empat emiten keluar yaitu ACES, ERAA, INCO, dan JPFA. Keempatnya kemudian digantikan oleh MDKA, PWON, TBIG, dan TKIM.

Panin AM sendiri memiliki dua produk yang mengacu pada IDX30 yakni reksa dana Panin IDX30 dan Panin ETF IDX30 Dinamis.

Direktur Panin AM Rudiyanto mengatakan evaluasi dan pergantian konstituen indeks merupakan hal yang rutin terjadi sehingga portofolio reksa dana yang mengacu pada indeks tersebut pasti akan cenderung menyesuaikan.

Akan tetapi, ujar Rudiyanto, Panin AM biasanya tidak selalu mengikuti konstituen indeks 100 persen, melainkan tetap melakukan kurasi berdasarkan kriteria yang telah mereka tetapkan dengan masih berada dalam koridor aturan reksa dana indeks.

“Kami biasanya ada 1-2 saham memang sengaja tidak kita masukan karena mungkin secara fundamental atau GCG [good corporate governance]-nya tidak sesuai dengan kriteria yang kita tetapkan,” tutur Rudiyanto kepada Bisnis, akhir pekan lalu.

Dia menjelaskan, biasanya Panin AM melakukan penyesuaian pada bobot tiap-tiap aset, seperti misalnya dari 30 anggota konstituen IDX30 mereka hanya memiliki 28 saja, dengan bobot yang dilebihkan atau dikurangkan sehingga dapat mencapai 100 persen.

 

Sebagaimana diketahui, manajer investasi diperkenankan melakukan variasi pembobotan indeks maksimal 20 persen, sehingga bobot portofolio produk tersebut boleh berada di sekitar 80—120 persen dari bobot aslinya.

 

“Memang itu reksa dana pasif tapi kita melakukan investasi dengan unsur kuantitatif karena terkadang dari 30 itu kita tidak beli semua karena memang diperbolehkan. Sehingga walaupun secara isi tidak identik, nanti secara performance tetap mengikuti indeks,” tambah dia.

 

Adapun, untuk rebalancing mengikuti penyesuaian konstituen per Februari ini, Rudiyanto mengatakan biasanya melakukan penjualan di hari kerja terakhir sebelum daftar konstituen baru berlaku jika saham yang akan dijual cukup likuid dan yakin dapat terjual dalam sehari.

 

“Kalau misalkan rebalancing saham kurang likuid, kami harus spare waktu dan jual [dalam] beberapa hari, kita cicil,” katanya.

 

Sementara untuk pembelian Rudiyanto menyebut pihaknya tak terlalu terburu-buru menambahkan anggota konstituen baru, mengingat peraturan mengenai minimum kesesuaian 80 persen anggota indeks.

 

“Regulasinya minimal 80 persen anggota, kalau dia 30 saham minimal 26 saham. Jadi kita kalau nggak langsung beli juga ngga apa-apa karena ada spare 4 yangg ngga ada, cuma yang keluar berarti kita harus segera jual karena kalau tetep ada berarti tidak sesuai aturan,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper