Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Ramai Buyback Saham, Bagaimana Rekomendasinya?

Buyback yang telah dicanangkan oleh beberapa emiten seperti MDKA, SRTG, ROTI dan RALS baru-baru ini, sempat menjadi penopang harga saham masing-masing, walau IHSG sendiri cenderung melemah sepekan terakhir.
Direktur Keuangan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk Lany Djuwita Wong (dari kiri) berbincang dengan Direktur Investasi Devin Wirawan, Hubungan Investor Albert Saputro, dan Direktur Portofolio Andi Esfandiari di sela-sela paparan publik seusai RUPS, di Jakarta, Rabu (22/5/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Direktur Keuangan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk Lany Djuwita Wong (dari kiri) berbincang dengan Direktur Investasi Devin Wirawan, Hubungan Investor Albert Saputro, dan Direktur Portofolio Andi Esfandiari di sela-sela paparan publik seusai RUPS, di Jakarta, Rabu (22/5/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah emiten berencana melakukan aksi buyback atau pembelian kembali saham pada masa pemulihan ekonomi 2021. Hal ini mencerminkan kepercayaan diri emiten guna meningkatkan valuasi perusahaan.

Buyback yang telah dicanangkan oleh beberapa emiten seperti MDKA, SRTG, ROTI dan RALS baru-baru ini, sempat menjadi penopang harga saham masing-masing, walau IHSG sendiri cenderung melemah sepekan terakhir.

Head of Research Samuel Sekuritas Indonesia (SSI) Suria Dharma menilai buyback lazim saja dilakukan oleh emiten melihat valuasi sahamnya sudah undervalue.

"Buyback lazim saja dilakukan kalau emiten melihat valuasi sahamnya dirasakan sudah undervalue. Di sisi lain, buyback ini tidak wajib dilaksanakan seluruhnya," jelasnya kepada Bisnis, Rabu (21/4/2021).

Senior Vice President Research Kanaka Hita Solvera Janson Nasrial mengatakan aksi buyback mencerminkan bahwa valuasi perusahaan sangat murah.

"Selain itu, ini menjadi cerminan manajemen sangat percaya diri dengan kinerja perusahaan waktu yang akan datang," jelasnya kepada Bisnis, Rabu (21/3/2021).

Apalagi emiten-emiten tersebut sebenarnya prospek bisnis masih sangat bagus ketika ekonomi benar-benar sudah terbuka kembali.

Janson merekomendasikan buy on weakness untuk saham ROTI di level Rp1.450 dengan target price (TP) Rp1.650, sementara rekomendasi SRTG masih netral.

Adapun, MDKA direkomendasikan buy on weakness di level Rp2.200 dengan TP Rp2.700, untuk RALS dia merekomendasikan buy on weakness di level Rp800 dengan TP Rp1.100.

Sementara itu, Suria melihat saham emiten ritel RALS menarik untuk dikoleksi karena semestinya mendapat sentimen positif mendekati Lebaran tahun ini, karena pada periode tahun lalu sangat tertekan.

Untuk MDKA sendiri, dana yang dialokasikan untuk buyback cukup besar yang dikabarkan sebesar Rp539 milliar, tetapi dilakukan secara bertahap dan selama 18 bulan.

Walaupun dananya cukup besar, angka ini hanya untuk mengumpulkan kembali kepemilikan saham sebesar 1 persen. Manajemen juga menyampaikan buyback ini dilakukan untuk pelaksanaan program insentif jangka panjang (LTI) bagi karyawan, direksi dan dewan komisaris perusahaan.

Adapun, RALS menargetkan sebanyak-banyak 5 persen dari modal disetor perseroan, dengan nilai Rp350 miliar.

Hal senada juga dilakukan oleh ROTI yang juga bakal menargetkan buyback sebanyak-banyaknya 300 juta lembar saham atau sekitar 5 persen dari jumlah total saham yang diterbitkan, dengan batas pembelian harga Ep1.600 per saham.

Untuk SRTG sendiri buyback dilakukan sebanyak-banyaknya hanya sekitar 0,92 persen dari modal disetor. Hal ini juga turut dikaitkan dengan dengan aksi korporasi susulan yaitu stock split 1:5.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper