Bisnis.com, JAKARTA - Emiten kontraktor PT Adhi Karya (Persero) Tbk. menargetkan pendapatan bisa naik sebesar-besarnya menjadi Rp13,52 triliun pada 2021.
Target tersebut mencerminkan kenaikan sebesar 25 persen dari pendapatan pada 2020.
Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Farid Budiyanto mengatakan perseroan menargetkan kenaikan pendapatan sebesar 20 persen - 25 persen pada 2021.
Berdasarkan laporan keuangan per Desember 2020, emiten dengan kode saham ADHI membukukan pendapatan Rp10,82 triliun. Dengan demikian, target tersebut setara dengan Rp12,98 triliun - Rp13,52 triliun.
Farid menyebut target itu dipatok berbekal order book yang dicatatkan ADHI pada 2020 senilai Rp49,2 triliun dengan perolehan kontrak baru sepanjang tahun lalu Rp19,7 triliun.
“Distribusi vaksin Covid-19 juga sudah masif sehingga dapat meningkatkan produktivitas operasional di lapangan,” tulis Farid dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (7/4/2021).
Baca Juga
Lebih lanjut, koreksi pendapatan ADHI pada 2020 membuat laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk anjlok 96,39 persen menjadi Rp23,97 miliar dari laba sebelumnya Rp663,80 miliar.
Kendati demikian, margin laba kotor (gross profit margin) perseroan mampu terangkat menjadi 16 persen pada 2020 dari 15,3 persen pada 2019.
Farid menunjukkan walaupun pada masa pandemi perseroan juga dapat mempertahankan margin laba usaha (operating profit margin) pada kisaran 9 persen.
Arus kas operasi perseroan juga tercatat positif sebesar Rp1,4 triliun, meningkat sebesar Rp900 miliar dibandingkan tahun sebelumnya Rp500 miliar.
“Hal ini disebabkan adanya pembayaran proyek besar seperti Jalan Tol Sigli - Banda Aceh dan LRT Jabodebek,” imbuh Farid.