Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Rilis Data Inflasi, Bagaimana Nasib IHSG?

Peluang teknikal rebound masih terlihat dalam pola gerak IHSG jelang rilis data inflasi hari ini.
Papan elektronik menampilkan perdagangan harga saham di Jakarta, Senin (23/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Papan elektronik menampilkan perdagangan harga saham di Jakarta, Senin (23/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berada dalam tren tertekan hari ini menjelang rilis data ekonomi inflasi.

Pada penutupan perdagangan Rabu (31/3/2021) indeks komposit parkir di level 5985,52 setelah terkoreksi 85,92 poin atau 1,42 persen dibandingkan penutupan sebelumnya. Indeks terus melemah sejak awal perdagangan hingga jebol ke bawah level psikologis 6.000.

CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan pergerakan IHSG terlihat masih dibayangi oleh gelombang tekanan. Namun, peluang teknikal rebound masih terlihat dalam pola gerak IHSG.

Investor asing masih cenderung mencatatkan capital inflow yang menunjukkan kepercayaan terhadap pasar modal Indonesia. Jika terjadi momentum koreksi wajar para investor masih dapat melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka pendek.

"Hari ini IHSG berpotensi melemah terbatas dalam rentang 5.827-6.088," paparnya dalam publikasi riset.

Rekomendasi saham pilihannya hari ini adalah TLKM, ICBP, AKRA, UNVR, KLBF, SRIL, TBIG.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan Indeks Harga Konsumen (IHK) Maret pada hari ini, Kamis (1/4/2021), pukul 11.00 WIB.

Selain data IHK, BPS juga akan mengumumkan perkembangan Indeks Harga Perdagangan Besar Maret 2021, Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Maret 2021, dan perkembangan Pariwisata dan Transportasi Nasional Februari 2021.

Adapun, IHK diperkirakan mengalami inflasi pada bulan ketiga ini. Berdasarkan konsensus Bloomberg, mayoritas ekonom memprediksi inflasi secara year on year (yoy) pada Maret 2021 lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang 1,38 persen.

Sementara itu, estimasi atas inflasi yoy pada Maret tahun ini sebesar 2,50 persen dan estimasi bawah 1,30 persen. Adapun rata-rata estimasi ekonom berada pada angka 1,46 persen.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper