Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat melanjutkan pelemahan di hari kedua pada Selasa (30/3/2021), di saat imbal hasil obligasi Treasury AS menyentuh level tertinggi 14 bulan.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 0,31 persen, sedangkan indeks S&P 500 melemah 0,32 persen dan Nasdaq Composite turun 0,11 persen.
Sektor utilitas, teknologi informasi, dan barang pokok konsumen mendorong S&P 500 ke zona merah, meskipun saham keuangan pulih dari penurunan setelah persoalan Archegos Capital Management.
Saham Apple Inc. memimpin indeks Nasdaq ke wilayah negatif. Dolar AS menguat untuk hari kedua dan emas tergelincir di bawah US$1.700 per troy ounce. Minyak menghentikan reli dua hari sebelum pertemuan OPEC+ pada 1 April mendatang.
Kepala analis TD Ameritrade JJ Kinahan mengatakan pasar masih mencoba mencari tahu apa tren dan arah perdagangan kali ini.
“Sekarang, lebih banyak orang mendapatkan vaksinasi, tetapi pada saat yang sama, ada peningkatan kasus di banyak negara bagian. Jadi itu seperti bertolak belakang, begitu juga pasarnya,” ujar Kinahan, seperti dikutip Bloomberg.
Baca Juga
Presiden Joe Biden dalam pidatonya pada hari Rabu di Pittsburgh akan merinci ekspansi besar-besaran belanja pemerintah yang bertujuan untuk mengurangi ketidaksetaraan dan memperkuat infrastruktur.
Perubahan UU pajak juga merupakan bagian dari rencana tersebut dan terbukti memecah belah di antara para ekonom dan pembuat undang-undang.
Imbal hasil Treasury AS tenor 10 tahun meningkat setinggi 1,77 persen. Sementara itu, imbal hasil obligasi tenor 5 tahun naik hingga 0,95 persen, tertinggi dalam 13 tahun terakhir.
Saham ViacomCBS dan Discovery naik, sementara American Depositary Receipts, perusahaan China yang terkait dengan perdagangan margin Archegos juga membukukan penguatan.