Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Blue Bird (BIRD) Yakin Bisa Raup Profit Tahun Ini, Setelah Tergilas Pandemi di 2020

Blue Bird menargetkan kembali mencatatkan profit pada 2021 ini setelah kinerja sepanjang 2020 cukup terdampak pandemi Covid-19.
Pengemudi mengoperasikan taksi listrik Bluebird di sela-sela peluncurannya di Jakarta, Senin (22/4/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Pengemudi mengoperasikan taksi listrik Bluebird di sela-sela peluncurannya di Jakarta, Senin (22/4/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten taksi PT Blue Bird Tbk. (BIRD) optimistis kinerja bottom line perseroan akan kembali laba pada 2021 ini. 

Penggeraknya berasal dari pergerakan masyarakat yang mulai meningkat serta efisiensi perseroan yang terus dilakukan.

Head of Investor Relations Blue Bird Michael Tane menjelaskan perseroan menargetkan kembali mencatatkan profit pada 2021 ini setelah kinerja sepanjang 2020 cukup terdampak pandemi Covid-19.

"Di tahun 2021 ini kami tentunya menargetkan bisa kembali membukukan profit di laporan keuangan kami di akhir tahun nanti," jelasnya kepada Bisnis, Selasa (30/3/2021).

Menurutnya, mobilitas yang mulai membaik pasca PPKM ketat yang terjadi di awal tahun dan mulai berjalannya vaksinasi secara nasional tentunya menjadi katalis yang positif untuk mendukung kinerja emiten bersandi BIRD tersebut.

Perseroan berstrategi tetap akan fokus pada layanan terbaik yang mengimplementasikan protokol kesehatan ketat demi kenyamanan dan keamanan penumpang.

"Selain itu, kami juga tetap berkomitmen untuk berinvestasi pada teknologi terutama yang memudahkan pelanggan mengakses layanan kami, dan teknologi yang dapat lebih mengoptimalkan efisiensi operasional armada kami," urainya.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2021 yang dikutip Selasa (30/3/2021), perseroan mencatatkan pendapatan bersih sepanjang 2020 sebesar Rp2,04 triliun turun 49,44 persen dari penghasilan pada 2019 yang sebesar Rp4,04 triliun.

Adapun beban langsung perseroan mengalami penurunan menjadi Rp1,71 triliun dari beban pada 2019 yang sebesar Rp2,95 triliun. Sementara itu, beban usaha perseroan pun turun menjadi Rp561,54 miliar dari posisi 2019 sebesar Rp723,51 miliar.

Kendati beban menurun, penurunan pendapatan bersih yang cukup tinggi membuat bottom line tergerus.

BIRD ini mencatatkan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp161,35 miliar. Padahal, pada 2019 perseroan mencatatkan laba sebesar Rp314,56 miliar.

Pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (30/3/2021), harga saham BIRD turun 2,23 persen atau 30 poin ke level 1.315 dengan kapitalisasi pasar Rp3,29 triliun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper