Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inti Bangun Sejahtera (IBST) Kantongi Rp3,98 Triliun dari Penjualan Menara

Inti Bangun Sejahtera menyampaikan penjualan menara dilakukan untuk memperkuat posisi keuangan perseroan sekaligus mengembangkan strategi usaha di masa depan.
Menara Telekomunikasi/Istimewa
Menara Telekomunikasi/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten menara telekomunikasi PT Inti Bangun Sejahtera Tbk. akan merampungkan penjualan 3.000 menara kepada PT Tower Bersama senilai Rp3,98 triliun.

Dalam keterbukaan informasi, manajemen Inti Bangun Sejahtera menyampaikan penjualan menara dilakukan untuk memperkuat posisi keuangan perseroan sekaligus mengembangkan strategi usaha di masa depan.

“Dengan struktur saldo kas yang semakin kuat setelah pelaksanaan rencana transaksi, memungkinkan perseroan untuk mengembangkan rencana-rencana strategis jangka panjang disamping pembangunan menara telekomunikasi, juga termasuk investasi dalam bidang ICT [Information Communication Technology],” tulis manajemen Inti Bangun Sejahtera, dikutip Minggu (28/3/2021).

Adapun nilai transaksi penjualan 3.000 menara tersebut senilai Rp3,98 triliun atau setara dengan 64 persen ekuitas perseroan. Selain dari transaksi penjualan menara, IBST juga mendapatkan biaya sewa dari pihak pembeli karena sebagian menara berada di atas tanah milik perseroan.

Emiten dengan kode saham IBST ini rencananya akan menggunakan dana hasil penjualan menara untuk beberapa kepentingan, yaitu pelunasan sebagian utang bank senilai Rp1,5 triliun dan sisanya Rp2,7 triliun akan digunakan untuk pengembangan usaha.

Setelah pelunasan utang tersebut, total liabilitas IBST akan turun menjadi Rp3,08 triliun dan rasio utang terhadap ekuitas berkurang menjadi 0,49.

Selanjutnya, transaksi ini juga akan mengerek laba dan penjualan aset tetap milik IBST menjadi Rp226,82 miliar dan akan menjadi tambahan laba ditahan senilai Rp1,49 triliun sebagai bagian dari modal perseroan.

Seterusnya laba bersih tahun berjalan akan meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi Rp201,56 miliar dari sebelumnya dari Rp86,26 miliar.

Margin laba bersih juga akan naik menjadi 24,2 persen dari sebelumnya 10,3 persen dan rasio imbal hasil atas aset (return on asset) meningkat menjadi 2,14 persen dari 0,82 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper