Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan batu bara PT Mitrabara Adiperdana Tbk., mencatatkan penurunan kinerja pada 2020.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, emiten berkode efek MBAP itu mencatatkan pendapatan sebesar US$201,2 juta pada 2020. Perolehan itu lebih rendah 22,8 persen dibandingkan dengan perolehan 2019 sebesar US$260,8 juta.
Sejalan dengan itu, MBAP mencatatkan penurunan beban pokok penjualan menjadi US$134,2 juta dibandingkan dengan US$169,4 juta pada 2019.
Dari itu, MBAP mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$27,46 juta, juga turun 22 persen dibandingkan dengan laba 2019 sebesar US$35,27 juta.
Di sisi lain, total liabilitas perseroan turun menjadi US$43,75 juta pada 2020, dibandingkan dengan posisi akhir 2019 sebesar US$46,88 juta. Total liabilitas itu terdiri atas liabilitas jangka pendek US$33,5 juta dan liabilitas jangka panjang sebesar US$43.75 juta.
Sementara itu, total aset MBAP pada akhir 2020 sebesar US$181,97 juta, turun dibandingkan dengan posisi akhir 2019 sebesar US$192,5 juta.
Total aset itu termasuk kas dan setara kas yang naik 58 persen ke posisi US$46,06 juta per akhir 2020 dari US$29,1 juta pada akhir 2019.
Di lantai bursa, pada penutupan perdagangan sesi I Jumat (26/3/2021) MBAP naik 1,44 persen ke Rp2.820 per saham. Sepanjang tahun berjalan 2021, MBAP naik 4,83 persen. Total kapitalisasi pasar MBAP Rp3,46 triliun.