Bisnis.com, JAKARTA – PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG) bakal membangun enam pabrik Bio-CNG anyar dengan modal US$47 juta. Dengan estimasi kurs Rp14.400 per dolar AS, maka investasi pengembangan pabrik mencapai Rp676,8 miliar.
Pembangunan pabrik itu akan memakan waktu hingga 2 tahun ke depan. Direktur Utama Dharma Satya Nusantara Andrianto Oetomo mengatakan pembangunan pabrik Bio-CNG baru untuk menerapkan konsep circular economy dengan mengurangi limbah hasil produksi industri kelapa sawit.
Selain itu untuk menekan emisi gas rumah kaca dan menghemat penggunaan bahan bakar fosil secara signifikan.
“Kami mendapatkan 2 keuntungan sekaligus, yakni penghematan dalam penggunaan bahan bakar solar di industri kelapa sawit yang kami jalankan, dan juga secara sustainability, upaya kami dalam menekan emisi gas rumah kaca,” kata Andrianto dalam keterangan resmi Kamis (25/3/2021).
Menurut Andrianto, dalam tiga tahun ke depan DSNG akan memiliki 7 pabrik Bio-CNG. Dengan begitu perseroan dapat menghemat penggunaan solar sekitar 16 juta liter per tahun atau pengurangan emisi gas rumah kaca setara 400.000 ton CO2 per tahun.
Tahap pertama dalam rangkaian pembangunan enam pabrik Bio-CNG kedua di Kalimantan Timur. Unit anyar ini memanfaatkan limbah cair kelapa sawit (POME) dari dua Pabrik Kelapa Sawit (PKS) berkapasitas 2 x 60 ton per jam.
Baca Juga
Pabrik kedua dijadwalkan akan beroperasi pada kuartal II tahun 2022 dan menghasilkan energi listrik sebesar 2 x 850 kilowatt dan gas biometana berkapasitas 540 m3 per jam.
Selain itu, dengan beroperasinya pabrik Bio-CNG kedua ini akan mengurangi emisi efek rumah kaca setara dengan 100.000 metrik ton CO2 per tahun.
Sebelumnya pada September 2020 lalu, DSNG telah melakukan commissioning pabrik Bio-CNG yang pertama. Pabrik Bio-CNG pertama ini dibangun dengan memanfaatkan limbah cair dari 1 PKS dengan kapasitas olah 60 ton TBS/jam.
Pabrik Bio-CNG ini menghasilkan listrik dengan kapasitas 2x600 kilowatt sehingga total power yang dihasilkan adalah 1.2 MegaWatt. Energi listrik yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk proses pengolahan Palm Kernel di Kernel Crushing Plant (KCP) serta proses Produksi BioCNG Plant ini sendiri.
Dengan beroperasinya pabrik Bio-CNG pertama, DSNG menghemat sedikitnya 2 juta liter solar per tahun, yang selama ini dipakai sebagai bahan bakar genset di pabrik kelapa sawit dan pabrik kernel.