Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sentimen Negatif Bikin Market Khawatir, IHSG Turun Semakin Dalam

Pergerakan IHSG hari ini tertekan oleh respons negatif pelaku pasar atas sejumlah sentimen yang datang dari luar maupun dalam negeri.
Investor memantau pergerakan saham di layar komputer di Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) Pusat Informasi Go Public, Bandung, Jawa Barat, Selasa (15/1/2019)./Bisnis-Rachman
Investor memantau pergerakan saham di layar komputer di Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) Pusat Informasi Go Public, Bandung, Jawa Barat, Selasa (15/1/2019)./Bisnis-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) berada di level 6195,93 setelah terkoreksi 0,91 persen di akhir sesi I perdagangan hari ini, Rabu (24/3/2021)

Indeks komposit terpantau bergerak di zona merah sejak awal perdagangan, melanjutkan tren pelemahan pada penutupan Selasa (23/3/3021) kemarin. IHSG dibuka di level 6231,71, bahkan sempat menyentuh level 6171,68.

Dari seluruh saham yang diperdagangkan, hanya 121 yang menghijau, sedangkan 341 memerah, dan 139 sisanya menguning atau stagnan.

Di sesi I perdagangan, kapitalisasi pasar menyentuh Rp7328,43. Adapun jumlah transaksi yang sekitar Rp5,37 triliun. Investor asing terlihat kembali membukukan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp104,15 miliar.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan pergerakan IHSG hari ini tertekan oleh respons negatif pelaku pasar atas sejumlah sentimen yang datang dari luar maupun dalam negeri.

Salah satunya, kata Nafan, adalah memanasnya hubungan bilateral antara Amerika Serikat dengan China dan wacana Presiden AS Joe Biden untuk menaikkan tarif pajak untuk membayar stimulus jumbo yang akan dilancarkan pemerintah AS.

“Ini disikapi negatif oleh pelaku pasar,” kata Nafan, Rabu (24/3/2021)

Tak hanya itu, dia menilai market juga semakin prihatin dengan kenaikan kasus COvid-19 secara global dan perkembangan mutasi virus di berbagai negara.

Sementara dari dalam negeri, perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Mikro hingga 5 April mendatang ikut jadi sentimen negatif.

Ditambah adanya pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenai proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih akan minus -0,1 persen hingga -1 persen di kuartal I/2021, turut menekan IHSG.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper