Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan besok, Rabu (24/3/2021) diperkirakan akan melanjutkan pelemahan setelah gagal bertahan di zona hijau pada perdagangan hari ini.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG terpantau parkir di level 6.252,71 setelah melemah 0,77 persen atau 48,42 poin ke level 6.257,71. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 6.245,99-6.342,13.
Pada hari ini, sebanyak 151 saham ditutup menguat, 357 saham melemah, sedangkan 129 saham stagnan. Pada penutupan total transaksi mencapai Rp11,01 triliun, dengan aksi jual bersih atau net sell investor asing senilai Rp21,86 miliar.
Saham-saham pada sektor Industri Dasar dan Properti turun signifikan dengan penurunan masing-masing 1,9 persen dan 1,35 persen. Pelemahan IHSG mengiringi pelemahan indeks berjangka AS dan bursa Asia yang tertekan akibat meningkatnya kasus Covid-19.
Penguatan saham-saham di sektor pertanian yang naik 1,43 persen yang cukup optimistis gagal menahan pelemahan IHSG. Di sisi lain, harga CPO menguat 3,30 persen di Bursa Malaysia menjadi trigger positif saham-saham produsen CPO.
Head of Research Equity Technical Analyst Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi Taulat menjelaskan secara teknikal IHSG bergerak gagal bertahan di level support bullis trend dan MA50.
Baca Juga
"Indikasi bergerak tertekan dengan momentum bearish jangka pendek. Indikator MACD kehilangan momentum dengan bergerak flat," jelasnya, Selasa (23/3/2021).
Dengan demikian, indeks komposit berpotensi kembali tertekan menguji support lower bollinger bands dengan support resistance di level 6207-6295. Saham-saham yang dapat mulai dicermati secara teknikal di antaranya AALI, CTRA, HOKI, INCO, SCMA, dan TOWR.
Sementara itu, mayoritas indeks saham Asia melemah. Indeks Nikkei (-0.61%), TOPIX (-0.94%), Hangseng (-1.34%) dan CSI300 (-0.95%) setelah kekhawatiran mengenai kebangkitan kembali kasus Covid-19 di Eropa yang membuat Jerman melakukan lockdown.
Jumlah kematian dan kasus global masih tetap tinggi di masa vaksinasi membuat optimisme terhadap perlawan pada pandemi Covid-19 terhenti.