Bisnis.com, JAKARTA - Dari papan Bursa Efek Indonesia (BEI) sejumlah aktivitas penerbitan obligasi mencuri perhatian selama sepekan terakhir. Ada PNM dan Sampoerna Agro yang mencatatkan penerbitan obligasi baru.
Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia Yulianto Aji Sadono mengungkapkan, selama periode perdagangan selama 15-19 Maret 2021 menunjukkan Pasar Modal Indonesia telah memperoleh kapitalisasi pasar sebesar Rp7.477,625 triliun.
Pada pekan ini, tepatnya Kamis (18/3/2021), PT Permodalan Nasional Madani (Persero) menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III PNM Tahap V Tahun 2021 yang resmi dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan nilai nominal sebesar Rp666.200.000.000 atau Rp666,2 miliar.
"Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia [PEFINDO] untuk Obligasi ini adalah idA+ [Single A Plus]. Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mega Tbk," jelasnya dalam keterbukaan, Sabtu (20/3/2021).
Selain itu, PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Sampoerna Agro Tahap II Tahun 2021 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Sampoerna Agro Tahap II Tahun 2021 yang resmi dicatatkan di BEI.
Obligasi ini dicatatkan dengan nilai nominal sebesar Rp174.615.000.000 atau Rp174,615 miliar, sedangkan jumlah dana Sukuk yang dicatatkan senilai Rp394.885.000.000 atau 394,885 miliar.
Baca Juga
PEFINDO memberikan peringkat untuk obligasi ini adalah idA- (Single A Minus) dan untuk sukuk ini adalah idA-sy (Single A Minus Syariah). PT Bank Permata Tbk bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini.
Total emisi Obligasi dan Sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2021 adalah 17 Emisi dari 14 Emiten senilai Rp15,83 triliun. Total emisi obligasi dan sukuk tercatat di BEI saat ini berjumlah 478 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp429,07 triliun dan US$47,5 juta yang diterbitkan oleh 130 Emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 141 seri dengan nilai nominal Rp4.098,89 triliun dan US$400,00 juta. Selain itu, tercatat Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 11 emisi senilai Rp7,25 triliun.