Bisnis.com, JAKARTA - Harga saham PT Astra International Tbk. (ASII) diperkirakan masih akan terus bergerak ke zona hijau didorong sentimen relaksasi pajak pertambahan nilai barang mewah (PPnBM) yang diberikan untuk mobil mulai 1 Maret 2021.
Pada penutupan perdagangan Jumat (19/3/2021), harga saham emiten induk grup Astra tersebut ditutup menguat 0,87 persen atau 50 poin ke level 5.775 dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp233,79 triliun.
Adapun, sejak diberlakukannya kebijakan PPnBM, saham emiten bersandi ASII ini terus melonjak, atau sepanjang Maret 2021 ini sahamnya telah naik 6,94 persen. Kendati demikian, selama tahun berjalan, harga saham ASII masih melemah 7,23 persen.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto menuturkan kinerja saham ASII sebenarnya tertekan bersamaan dengan net sell investor asing, karena selama ini investor asing menjadi salah satu penggerak dari pergerakan harga ASII.
"Dengan demikian, ketika tekanan jual asing lebih kuat, harga sahamnya cenderung turun," jelasnya kepada Bisnis, Jumat (19/3/2021).
Kendati terjadi sentimen jual sepanjang awal tahun, kebijakan PPnBM ini dapat menjadi angin segar bagi ASII. Saat ini, terang William, hanya tinggal hasil dari kebijakan relaksasi ini terhadap peningkatan penjualan mobil.
"Pasalnya, kalau tidak meningkatkan penjualan mobil selain mobil LCGC [mobil murah ramah lingkungan] sama saja kosong alias tidak ada sentimen. Penentuan keberhasilan sentimen ini adalah dari daya beli masyarakat," paparnya.
Lebih lanjut, William memperkirakan secara teknikal harga saham ASII masih akan menguji level resistance 5825. Ketika mampu menembus resistance tersebut, penguatan harga sahamnya akan berlanjut dengan target harga pada 6250. Dia pun merekomendasikan beli untuk saham ASII.
Sementara itu, MNC Sekuritas masih merekomendasikan ASII untuk buy on weakness ASII di harga 5.725. MNC Sekuritas memperkirakan, saat ini ASII sedang berada di awal wave [iii] dari wave C atau awal wave [c] dari wave B pada skenario merah.
Hal tersebut berarti, ASII masih berpeluang untuk menguat kembali sehingga rekomendasinya Buy on Weakness pada rentang 5.500--5.700 dengan target harga pada harga 6.000 dan 6.300. Stoploss jika sudah di bawah 5.400.