Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Indocement (INTP) Turun Terbatas Saat Pandemi, Ini Sebabnya

Laba emiten dengan kode saham INTP ini hanya terkoreksi 1,57 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp1,80 triliun dari sebelumnya Rp1,83 triliun.
Proses pemuatan kontainer berisi semen merk tiga roda./indocement
Proses pemuatan kontainer berisi semen merk tiga roda./indocement

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten semen PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. menyebut penurunan pendapatan yang terjadi pada 2020 disebabkan oleh kontraksi volume penjualan dan efek campuran dari harga jual rata-rata yang lebih rendah.

Direktur Indocement David Clarke mengatakan penurunan sejumlah beban membuat laba perseroan tidak turun terlalu dalam pada tahun lalu. Namun, harga jual rata-rata keseluruhan yang lebih rendah sebesar minus -1,4 persen masih menjadi tekanan tambahan terhadap top line.

“[Penurunan] beban pengeluaran tersebut sejalan dengan volume penjualan yang lebih rendah pada 2020,” kata Clarke dalam paparan publik, Jumat (19/3/2021).

Berdasarkan laporan keuangan per Desember 2020 yang dipublikasikan di harian Bisnis Indonesia, Indocement mencatatkan pendapatan senilai Rp14,18 triliun pada akhir tahun lalu atau turun 11,01 persen dibandingkan dengan 2019, yang senilai Rp15,93 triliun.

Kendati demikian, laba emiten dengan kode saham INTP ini hanya terkoreksi 1,57 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp1,80 triliun dari sebelumnya Rp1,83 triliun.

Clarke menunjukkan beban pokok pendapatan perseroan turun 13,1 persen pada 2020 menjadi Rp9,07 triliun dari sebelumnya Rp10,43 triliun. Penurunan ini utamanya disebut berasal dari volume penjualan yang lebih rendah.

Sementara penurunan biaya bahan bakar dan listrik per ton sebesar 10,9 persen dijelaskan Clarke berasal dari pelemahan harga batu bara pada 2020 dibandingkan dengan 2019.

Pada saat bersamaan, produsen semen Tiga Roda ini juga meningkatkan penggunaan batu bara rendah karbon (LCV) dan menambah penggunaan bahan bakar alternatif.

“[Efisiensi juga] termasuk penghematan biaya dari lebih banyaknya penggunaan rapat secara online dan platform digital untuk aktivitas penjualan sehingga berdampak pada pengurangan biaya perjalanan bisnis,” jelas Clarke

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper