Bisnis.com, JAKARTA – Emiten sparepart otomotif grup Astra, PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) mencatatkan kontribusi positif pendapatan sektor perdagangan dan aftermarket sepanjang 2020 ketika pendapatan dari sektor manufaktur menurun akibat pandemi Covid-19.
Dalam laporan tahunannya, Presiden Direktur Astra Otoparts Hamdhani Dzulkarnaen Salim menuturkan 2020 menjadi tahun penuh tantangan dan tantangan yang dihadapi tidak pernah terjadi sebelumnya.
"Kondisi yang penuh ketidakpastian yang disebabkan oleh pandemi tersebut memaksa kami mengubah strategi menjadi lebih adaptif dan bertahan untuk tetap menjadi pemain komponen terbaik," jelasnya dalam laporan tahunan 2020, dikutip Jumat (19/3/2021).
Dia menegaskan berbagai dampak negatif yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19 berdampak pada menurunnya kinerja keuangan Perseroan pada 2020 dibandingkan dengan 2019, terutama di segmen manufaktur dengan lesunya pasar otomotif baik kendaraan roda empat maupun roda dua.
Kinerja lini bisnis manufaktur mengalami penurunan yang cukup signifikan terutama di kuartal II/2020. Momentum rebound di kuartal III/2020 ternyata tidak berlangsung sampai akhir tahun sehingga perbaikan kinerja yang terjadi tidak setinggi yang diharapkan.
Kontribusi segmen usaha manufaktur pada 2020 tercatat sebesar 44,3 persen, menurun dibandingkan kontribusi pada 2019 sebesar 53,4 persen. Pasalnya, segmen yang dilayani yaitu Original Equipment Manufacturer (OEM) mengalami penurunan jumlah penjualan di 2020 yang sangat tajam, baik kendaraan roda empat maupun roda dua yaitu masing-masing sebesar 48,3 persen dan 43,5 persen.
Hamdhani menjelaskan kondisi ini memberi peluang bagi perseroan untuk bisa memperluas cakupan bisnisnya ke aftermarket maupun segmen lainnya yang masih prospektif.
Sementara untuk lini bisnis perdagangan, dengan penerapan digitalisasi yang optimum serta pengaturan aktivitas di operasional cabang, penurunan di kuartal II/2020 dapat dikompensasi sejak peningkatan aktivitas mulai terjadi di kuartal III/2020.
Segmen usaha perdagangan memberikan kontribusi pada 2020 sebesar 55,7 persen, meningkat dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar 46,6 persen dari total pendapatan Perseroan.
"Segmen perdagangan juga mengalami kontraksi sebesar 8,1 persen dari sisi penjualan, namun tidak sedalam kontraksi pada segmen manufaktur Perseroan," katanya.
Entitas anak Perseroan baik yang melayani segmen aftermarket, maupun yang memiliki kontribusi ekspor yang cukup tinggi masih menunjukkan kinerja keuangan yang baik di 2020.
Berdasarkan laporan tahunan 2020, entitas anak usaha grup Astra tersebut mengalami penurunan pendapatan 23,2 persen menjadi Rp11,86 triliun dari posisi 2019 yang sebesar Rp15,44 triliun.
Adapun, pendapatan perseroan dari bisnis manufaktur sebesar Rp5,3 triliun, bisnis perdagangan sebesar Rp6,6 triliun. Dari sisi beban pokok penjualan, perseroan mencatatkan penurunan menjadi Rp10,28 triliun dari posisi 2019 yang sebesar Rp13,25 triliun
Dengan demikian, laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk pun turut tergerus menjadi Rp2,24 miliar lebih rendah 99,6 persen dari laba pada 2019 yang sebesar Rp737,67 miliar.