Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja 2020: Pendapatan Emiten Sparepart Grup Astra (AUTO) Turun 23,2 Persen

Pedapatan Astra Otoparts turun menjadi Rp11,86 triliun dari posisi 2019 yang sebesar Rp15,44 triliun. Adapun, pendapatan perseroan dari bisnis manufaktur sebesar Rp5,3 triliun, bisnis perdagangan sebesar Rp6,6 triliun.
Pirelli Diablo Rosso Sport ring 14 ini hadir dalam beberapa ukuran yaitu 70/90-14, 80/90-14, 90/90-14, 80/80-14, 90/80-14, dan 100/80-14 yang dipasarkan secara eksklusif oleh Astra Otoparts melalui Planet Ban. /ASTRA OTOPART
Pirelli Diablo Rosso Sport ring 14 ini hadir dalam beberapa ukuran yaitu 70/90-14, 80/90-14, 90/90-14, 80/80-14, 90/80-14, dan 100/80-14 yang dipasarkan secara eksklusif oleh Astra Otoparts melalui Planet Ban. /ASTRA OTOPART

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten sparepart otomotif grup Astra, PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) mengalami penurunan pendapatan sepanjang 2020 berdasarkan laporan tahunannya. Posisi bottom line pun anjlok.

Berdasarkan laporan tahunan 2020, entitas anak usaha grup Astra tersebut mengalami penurunan pendapatan 23,2 persen menjadi Rp11,86 triliun dari posisi 2019 yang sebesar Rp15,44 triliun.

Adapun, pendapatan perseroan dari bisnis manufaktur sebesar Rp5,3 triliun, bisnis perdagangan sebesar Rp6,6 triliun.

Dari sisi beban pokok penjualan, perseroan mencatatkan penurunan menjadi Rp10,28 triliun dari posisi 2019 yang sebesar Rp13,25 triliun. Namun, jika dibandingkan antara pendapatan bersih dan beban pokok pendapatan, terjadi peningkatan rasio beban pokok pendapatan dari 0,85 pada 2019 menjadi 0,87 pada 2020.

Posisi laba bruto perseroan turut tergerus menjadi Rp1,58 triliun dari posisi 2019 sebesar Rp2,18 triliun. Laba usaha pada 2020 pun sebesar Rp133,7 miliar sementara pada 2019 sebesar Rp545,7 miliar.

Dengan demikian, laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk pun turut tergerus menjadi Rp2,24 miliar, lebih rendah 99,6 persen dari laba pada 2019 yang sebesar Rp737,67 miliar.

Dalam laporan tahunannya, Presiden Direktur Astra Otoparts Hamdhani Dzulkarnaen Salim menuturkan 2020 menjadi tahun penuh tantangan dan tantangan yang dihadapi tidak pernah terjadi sebelumnya.

"Kondisi yang penuh ketidakpastian yang disebabkan oleh pandemi tersebut memaksa kami mengubah strategi menjadi lebih adaptif dan bertahan untuk tetap menjadi pemain komponen terbaik," jelasnya dalam laporan tahunan 2020, dikutip Jumat (19/3/2021).

Dia menegaskan berbagai dampak negatif yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19 berdampak pada menurunnya kinerja keuangan Perseroan pada 2020 dibandingkan dengan 2019, terutama di segmen manufaktur dengan lesunya pasar otomotif baik kendaraan roda empat maupun roda dua.

Segmen usaha perdagangan memberikan kontribusi pada 2020 sebesar 55,7 persen, meningkat dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar 46,6 persen dari total pendapatan Perseroan.

"Segmen perdagangan juga mengalami kontraksi sebesar 8,1 persen dari sisi penjualan, namun tidak sedalam kontraksi pada segmen manufaktur perseroan," katanya.

Entitas anak Perseroan baik yang melayani segmen aftermarket, maupun yang memiliki kontribusi ekspor yang cukup tinggi masih menunjukkan kinerja keuangan yang baik di 2020.

Dari sisi aset, total aset perseroan pun turut menurun menjadi Rp15,18 triliun dari aset pada 2019 yang sebesar Rp16,01 triliun. Dengan total aset lancar sebesar Rp5,15 triliun dan aset tetap sebesar Rp3,52 triliun.

Sementara total liabilitas sebesar Rp3,9 triliun turun dari posisi 2019 yang sebesar Rp4,36 triliun. Dengan total liabilitas jangka pendek Rp2,77 triliun dan total liabilitas jangka panjang sebesar Rp1,13 triliun.

Adapun, total ekuitas pada 2020 sebesar Rp11,27 triliun sedikit turun dari saat 2019 yang sebesar Rp11,65 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper