Bisnis.com, JAKARTA – Emiten BUMN kontraktor PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. mengalami penurunan pendapatan di sepanjang 2020.
Berdasarkan laporan keuangan tahunan 2020 yang dipublikasikan di harian Bisnis Indonesia, emiten dengan kode saham PTPP itu mencatatkan pendapatan usaha senilai Rp15,83 triliun pada 2020 atau turun 32,84 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp23,57 triliun.
Tekanan pada pos pendapatan pun menggerus laba PTPP pada masa pandemi menjadi Rp128,75 miliar atau turun 84,28 persen dari posisi sebelumnya Rp819,46 miliar.
Sementara itu, aset perseroan terpantau turun tipis 4,73 persen menjadi Rp53,47 triliun pada akhir tahun lalu dibandingkan posisi pada akhir 2019 senilai Rp56,13 triliun.
Secara rinci, liabilitas tercatat turun 4,02 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp39,46 triliun dan ekuitas turun 6,69 persen yoy menjadi Rp14 triliun.
Sebelumnya, PTPP melaporkan perolehan kontrak baru senilai Rp22,26 triliun pada 2020, atau hanya mencapai 89,04 persen dari target kontrak baru yang ditetapkan senilai Rp25 triliun.
Baca Juga
Sekretaris Perusahaan PT PP Yuyus Juarsa mengatakan kontrak baru yang didapatkan perseroan pada tahun lalu didominasi oleh konstruksi proyek EPC sebesar 32 persen.
Sisanya berasal dari proyek gedung (26 persen), infrastruktur (27 persen), dan proyek dari anak usaha (15 persen).
Secara terperinci, proyek gedung yang didapatkan sebanyak 28 proyek, infrastruktur sebanyak 35 proyek, dan EPC sebanyak 23 proyek.
“Meskipun 2020 dipenuhi oleh tantangan, hasil kerja keras perseroan mampu membukukan kontrak baru senilai Rp 22,26 triliun dengan total laba sesuai target,” tulis Yuyus dalam keterangan resmi, Kamis (14/1/2021).
Distribusi vaksin Covid-19 membawa harapan untuk perkembangan dan pembangunan Indonesia yang lebih gencar pada 2021. PTPP pun menargetkan perolehan kontrak baru mencapai Rp30,1 triliun pada tahun ini atau naik sekitar 35 persen dari realisasi pada 2020.