Bisnis.com, JAKARTA - Saham top losers hingga kinerja emiten batu bara Sinar Mas menjadi berita terpopuler sepanjang hari Sabtu (13/3/2021).
Terdapat pula berita mengenai investor asal Jepang yang siap berinvestasi senilai Rp71,9 triliun ke Teluk Bintuni.
Berikut lima berita terpopuler di Bisnis.com sepanjang hari kemarin:
1. Ini 10 Saham Top Losers pada 8-12 Maret 2021, Ada 5 Emiten Bank
Menutup pekan yang berakhir pada Jumat (12/3/2020), saham PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) menjadi top loser ketika indeks harga saham gabungan (IHSG) mencatat kinerja positif.
Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), saham AMAR mengalami penurunan terdalam mencapai 24,86 persen pekan ini dibandingkan dengan pekan sebelumnya, ke level Rp402 per saham.
Untuk berita selengkapnya, bisa baca di sini.
Sejumlah saham tercatat mengalami peningkatan tajam dalam perdagangan selama sepekan terakhir. Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (13/3/2021), saham emiten taksi asal Surabaya, PT Zebra Nusantara Tbk. (ZBRA) mengalami kenaikan paling tinggi mencapai 138,33 persen pekan ini, pascaakuisisi saham oleh PT Trinity Healthcare (THC).
Berita selengkapnya, silakan baca di sini.
3. Sojitz Siap Investasi Rp71,9 Triliun ke Teluk Bintuni
Sojitz Corporation, perusahaan industri kimia asal Jepang, membuka peluang untuk melakukan pengembangan industri methanol di Indonesia. Pengembangan tersebut diperkirakan menyerap investasi senilai US$5 miliar atau setara dengan Rp71,9 triliun.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam pertemuannya dengan perusahaan industri kimia Sojitz Corporation untuk membahas pengembangan industri methanol di Indonesia.
Untuk berita selengkapya, bisa baca di sini.
4. OJK Berikan Izin Bagi Chairul Tanjung Caplok Saham Bank Harda (BBHI)
Rencana akuisisi PT Mega Corpora, perusahaan yang dimiliki oleh taipan Chairul Tanjung, untuk mengambilalih PT Bank Harda Internasional Tbk. (BBHI) semakin pasti.
Hal itu seiring dengan telah terbitnya izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk aksi akuisisi pada 10 Maret lalu, seperti yang diungkapkan oleh manajemen Bank Harda dan PT Mega Corpora dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia.
Berita lebih lanjut, silakan klik di sini.
5. Emiten Batu Bara Sinar Mas GEMS Catat Kenaikan Laba 43,6 Persen pada 2020
Meski pendapatan turun, emiten batu bara Grup Sinar Mas PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS) berhasil membukukan peningkatan laba bersih.
Dalam laporan keuangan 2020 yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia, manajemen GEMS menuliskan raihan pendapatan sebesar US$1,06 miliar. Nilai itu turun 4,16 persen year on year (yoy) dari US$1,11 miliar pada 2019.
Berita selengkapnya, silakan baca di sini.