Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan batu bara, PT Adaro Energy Tbk. (ADRO), melalui entitas usahanya PT Adaro Indonesia terus mengembangkan bisnis energi terbarukan.
Direktur Pemasaran Adaro Indonesia Hendri Tan mengatakan bahwa perseroan mendukung penggunaan energi yang ramah lingkungan. Saat ini, perseroan mulai mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), salah satunya di wilayah Kalimantan Selatan.
“Jadi ada beberapa wilayah yang kami eksplor, saat ini penerapannya di beberapa daerah sudah berjalan,” ujar Hendri dikutip dikutip dari keterangan resminya, Senin (8/3/2021).
Selain mulai mengembangkan energi terbarukan, perseroan juga telah mengekspor batu bara yang lebih ramah lingkungan ke sejumlah negara. Batu bara tersebut memiliki kandungan polutan, sulfur, dan abu yang rendah.
Hendri menilai hal itu lah yang membuat produksi batu bara perseroan menjadi favorit konsumen.
“Selama ini, negara yang rutin membeli batu bara ramah lingkungan itu adalah Jepang dan Hong Kong,” papar Hendri.
Baca Juga
Di sisi lain, Hendri mengungkapkan bahwa batu bara masih akan menjadi sumber energi yang memiliki peranan penting di dunia. Hal itu mengingat saat ini harga energi terbarukan belum kompetitif dari segi komersial.
Hendri menilai setidaknya diperlukan waktu 10-20 tahun agar energi terbarukan itu dapat menyentuh harga yang kompetitif.