Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN operator jalan tol PT Jasa Marga (Persero) Tbk. menyebut investor asing telah banyak memperlihatkan minat untuk menyerap aset jalan tol perseroan sejak 2017.
Direktur Keuangan Jasa Marga Donny Arsal mengatakan investor asing itu berasal dari Asia hingga dana pensiun dari Eropa. Emiten dengan kode JSMR ini disebut telah mulai melakukan penjajakan dengan investor di luar negeri sejak 2017 dalam rangka persiapan investment pool.
“[Peminat dari] strategic investor maupun financial institution. Jadi banyak investor tentu melihat ke Trans Jawa dan Lingkar Jakarta,” kata Donny, Senin (8/3/2021).
Donny menyebut bukan berarti tol di luar Trans Jawa dan Lingkar Jakarta tidak menarik bagi investor. Justru, ruas jalan tol yang trafik rendah biasanya memiliki masa konsesi yang lebih lama hingga 50 tahun dengan IRR (internal rate of return) sama seperti tol dengan trafik tinggi.
Adapun yang menjadi pembeda bagi ruas tol dengan trafik rendah dan tinggi terletak pada kecepatan pengembalian hasil (return). Ruas tol yang memiliki trafik rendah akan lebih lama dalam hal pengembalian hasil namun dikompensasi dengan masa konsesi yang lebih panjang.
“Kalau [return] lebih cepat konsesinya lebih pendek, kalau lebih lambat konsesinya diperpanjang. IRR dari masing-masing ruas relatif mirip,” tutur Donny.
Baca Juga
Untuk tahun ini, JSMR menargetkan sebanyak 2-3 ruas jalan tol dapat dilepas dalam rangka recycling asset ke Indonesia Investment Authority (INA) tahun ini. Nilai transaksi itu atau proceeds ditaksir mencapai Rp1,5 triliun—Rp3 triliun tergantung dari valuasi aset yang dilepas.