Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Era Mandiri Cemerlang Tbk (IKAN) menjadi saham dengan lonjakan paling tinggi dalam daftar perdagangan satu pekan, 1 Maret – 5 Maret 2021.
Berdasarkan data dari laman Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Sabtu (6/3/2021), saham emiten eksportir produk olahan ikan ini melesat 179,69 persen, dari harga Rp64 ke Rp179 per saham.
Menyusul di belakang IKAN, saham PT Bank QNB Indonesia Tbk naik 174,14 persen. Harga saham emiten berkode BKSW tersebut naik dari Rp116 per lembar saham menjadi Rp318 pada penutupan perdagangan pekan ini.
Selanjutnya, adalah saham PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS) yang naik 142,57 persen, diikuti PT Eratex Djaja Tbk (ERTX) dengan kenaikan 127,52 persen, dan saham PT Bank IBK Indonesia Tbk (AGRS) yang melaju 124,86 persen dalam 5 hari perdagangan.
Sejumlah saham-saham bank mini mendominasi 10 saham top gainers pekan ini. PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) menempati urutan ketujuh top gainers sepekan dengan kenaikan harga saham 98,15 persen ke posisi Rp535. PT Bank Bumi Arta Tbk. (BNBA) berada di posisi kedelapan dengan naik 94,15 persen menuju Rp3.320.
Berdasarkan catatan Bisnis, ada beberapa penyebab yang membuat saham bank mini meroket. Salah satunya wacara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelesaikan ketentuan bank digital.
Baca Juga
Selain itu, bank kecil digadang-gadang akan melakukan aksi korporasi untuk menenuhi ketentuan OJK soal struktur permodalan yakni minimal Rp1 triliun pada 2020, Rp2 triliun pada awal 2021, dan Rp3 triliun pada akhir 2022.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah ke level level 6.258,75 atau0,51 persen pada perdagangan Jumat (5/3/2021) kemarin. Sepanjang perdagangan IHSG bergerak di kisaran 6.245,308 hingga 6.307,683.
Investor asing tercatat membukukan transaksi jual bersih hingga Rp965,79 miliar dengan sasaran aksi jual tertuju pada INCO mencapai RP69,5 miliar, ICBP hingga Rp66,9 miliar, dan UNTR hingga Rp60 miliar.
Dari keseluruhan konstituen, sebanyak 187 saham berhasil menguat, 306 saham terkoreksi, sedangkan 224 saham lainnya terpantau stagnan.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan bahwa tren kenaikan imbal hasil obligasi AS kembali membayangi pergerakan indeks komposit.
Untuk diketahui, imbal hasil obligasi AS untuk tenor 10 tahun naik tajam 5,44 persen ke atas level 1,55 persen, menjadi level tertinggi imbal hasil dalam 52 minggu terakhir.
Hal itu pun mendorong penguatan indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama naik 0,13 persen ke pisisi 91,748.
“Selain itu, menanti penetapan Senat AS dalam mengesahkan program stimulus dari Presiden AS Joe Biden dengan nilai mencapai US$1,9 triliun untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam itu,” ujar Nafan saat dihubungi Bisnis.
Top Gainers Sepekan (1-5 Maret 2021) | |||
---|---|---|---|
Emiten | Harga Pekan Sebelumnya | Harga Pekan Ini | Perubahan |
Era Mandiri Cemerlang Tbk. | 64 | 179 | 179.69% |
Bank QNB Indonesia Tbk. | 116 | 318 | 174.14% |
Bank Maspion Indonesia Tbk. | 505 | 1,225 | 142.57% |
Eratex Djaja Tbk. | 109 | 248 | 127.52% |
Bank IBK Indonesia Tbk. | 358 | 805 | 124.86% |
Akbar Indo Makmur Stimec Tbk. | 138 | 300 | 117.39% |
Bank Amar Indonesia Tbk. | 270 | 535 | 98.15% |
Bank Bumi Arta Tbk. | 1,710 | 3,320 | 94.15% |
Victoria Insurance Tbk. | 89 | 168 | 88.76% |
Garuda Metalindo Tbk. | 690 | 1,280 | 85.51% |
Sumber: Bursa Efek Indonesia