Bisnis.com, JAKARTA - Terdapat 10 saham dengan kenaikan signifikan atau top gainers ketika indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat ke level 7.141,09 pada perdagangan Senin (19/5/2025).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG membukukan penguatan sebesar 0,49% ke level 7.141,09. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG dibuka pada level 7.113,44 dan sempat menyentuh level tertingginya 7.160,66.
Tercatat sebanyak 434 saham menguat, 232 melemah, dan 294 stagnan. Sementara itu, kapitalisasi pasar mencapai Rp12.377 triliun.
Beberapa saham yang masuk jajaran 10 top gainers antara lain PT Eratex Djaja Tbk. (ERTX) yang melesat 34,74% ke level Rp128, PT Wahan Interfood Nusantara Tbk. (COCO) terbang 34,02% ke Rp130, hingga PT Indonesia Pondasi Raya Tbk. (IDPR) yang naik 18,39% ke Rp206.
Selain itu, saham PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) juga naik 18,00% ke Rp472, saham PT Agung Semesta Sejahtera Tbk. (TARA) juga meninggi 12,50% ke Rp9, PT Bhakti Agung Propertindo Tbk. (BAPI) juga naik 11,11% ke Rp10, PT Bakrieland Development Tbk. (ELTY) naik 11,11% ke Rp10.
Saham PT Global Mediacom Tbk. (BMTR) juga menghijau sebesar 10,79% ke Rp154, saham PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR) naik 10,34% ke Rp128, dan saham PT Minahasa Mmebangun Hebat Tbk. (HBAT) naik 10,00% ke Rp55.
Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim menuturkan secara teknikal mingguan, IHSG masih berada dalam pola bullish continuation, didukung berlanjutnya indikasi aksi beli, khususnya oleh investor asing.
Dengan begitu, IHSG dalam pekan ini diperkirakan akan menguji level resistance 7.250.
Terdapat sejumlah sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG pada pekan ini. Dari luar negeri, negosiasi dagang akan menjadi fokus, menyusul pernyataan Presiden AS Donald Trump bahwa AS akan mengirim surat kepada beberapa mitra dagang.
Selain itu, pasar akan mencermati data PMI, di mana diperkirakan akan terjadi kontraksi sedikit lebih kecil dalam manufaktur di Euro Area, Jerman, Perancis dan Inggris.
Untuk sektor jasa diperkirakan sedikit membaik di Euro Area. Di China, akan dirilis data produksi industri dan penjualan ritel periode April 2025.
Dari domestik, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) akan menjadi sorotan, di mana BI diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan pada 5,75%.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.