Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Loyo Sepekan Terakhir, Gimana Nih Pekan Depan?

Sepanjang pekan perdagangan 1-5 Maret 2021, nilai tukar rupiah di pasar spot tercatat melemah 0,49 persen.
Karyawan menunjukan dolar AS di Jakarta, Rabu (3/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menunjukan dolar AS di Jakarta, Rabu (3/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berada dalam tren pelemahan sepanjang perdagangan ini setelah menutup menutup perdagangan akhir pekan, Jumat (5/3/2021) di zona merah.

Pada perdagangan Jumat, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 38,5 poin atau 0,27 persen ke level Rp14.305 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,117 poin atau 0,13 persen ke level 91,74.

Sepanjang pekan perdagangan 1-5 Maret 2021, nilai tukar rupiah di pasar spot tercatat melemah 0,49 persen dari level Rp14.235 pada 26 Februari 2021.

Setelah ditutup di level Rp14.255 pada Senin (1/3/2021) lalu, mata uang garuda sempat menembus level Rp14.325 pada penutupan perdagangan hari Selasa (2/3/2021).

Nilai tukar kemudian sempat kembali menguat pada perdagangan Rabu (3/3/2021) pada level Rp14.245 sebelum terkoreksi pada Kamis (4/3/2021) kemarin pada kisaran Rp14.267 per dolar AS. Secara kumulatif dalam sepekan terakhir rupiah melemah 0,49 persen.

Analis Capital Futures Wahyu Laksono mengatakan pelemahan rupiah dalam sepekan ini disebabkan oleh kecemasan pelaku pasar terhadap paket stimulus Amerika Serikat. Gelontoran paket stimulus dari Presiden AS, Joe Biden dinilai akan memicu kenaikan inflasi.

Selain itu, lonjakan imbal hasil obligasi AS (US Treasury) yang sempat mencapai kisaran 1,5 persen juga kian menekan rupiah. Hal tersebut membuat daya tarik pasar AS lebih tinggi di mata para investor.

“Pelaku pasar akan cenderung masuk ke pasar AS sehingga melemahkan nilai mata uang emerging market seperti Indonesia,” katanya saat dihubungi Bisnis, Jumat (5/3/2021).

Dari dalam negeri, kebijakan moneter dari Bank Indonesia (BI) cenderung mengarah pada pelemahan rupiah. Kebijakan pemangkasan suku bunga acuan lebih lanjut untuk memulihkan ekonomi Indonesia, lanjut Wahyu, akan berimbas pada nilai tukar rupiah yang sulit menguat.

Wahyu memaparkan, pergerakan nilai tukar rupiah pada pekan depan juga belum akan banyak berubah. Menurutnya, kekhawatiran pasar terhadap potensi kenaikan inflasi akan semakin besar seiring dengan proses voting paket stimulus tersebut dalam waktu dekat.

Ia melanjutkan, level Rp14.200 masih akan menjadi titik terdekat pergerakan rupiah untuk pekan depan. Wahyu memprediksi, nilai tukar rupiah minggu depan akan bergerak di kisaran Rp14.100 hingga Rp14.400

“Level Rp14.200 masih menjadi magnet, memang saat ini nilai rupiah sedang mencoba naik melebihi Rp14.300," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper