Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hary Tanoe Percepat Grup MNC Bayar Utang Dolar AS, MNCN Siapkan Dividen

CEO sekaligus Pemilik Grup MNC Hary Tanoesoedibjo mengungkapkan pihaknya akan terus mengurangi paparan leverage dalam bentuk dolar AS. Menurutnya, hal ini penting dilakukan di tengah volatilitas akibat pandemi Covid-19.
Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibja. Bisnis/Himawan L Nugraha
Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibja. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten media milik Hary Tanoesoedibjo, PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN) menargetkan percepatan pembayaran utang perusahaan dalam kurs dolar AS. Selain itu, perseroan juga memastikan tetap melakukan pembagian dividen.

CEO sekaligus Pemilik Grup MNC Hary Tanoesoedibjo mengungkapkan pihaknya akan terus mengurangi paparan leverage dalam bentuk dolar AS. Menurutnya, hal ini penting dilakukan di tengah volatilitas akibat pandemi Covid-19.

"Kami terus mengurangi tekanan dolar AS dalam perseroan, kami menargetkan tahun ini pinjaman berbasis dolar AS akan mencapai kurang lebih berkisar US$100 juta, dari posisi sebelumnya di sekitar US$250 juta," jelasnya, Selasa (3/2/2021).

Dia juga menargetkan agar utang-utang perseroan dalam bentuk dolar AS dapat dilunasi hingga Agustus 2022. Upaya percepatan pembayaran utang dalam mata uang asing ini sebagai langkah antisipasi di tengah pandemi Covid-19.

Hary Tanoe juga menyebut emiten bersandi MNCN ini akan tetap membagikan dividen berdasarkan hasil sepanjang 2020. Namun, dividen sepertinya tidak akan sebesar biasanya.

"Sepertinya akan ada pembagian dividen, tetapi kami akan memberikan prioritas untuk mengurangi paparan terhadap dolar AS terlebih dahulu, karena di tengah situasi pandemi Covid-19 saya pikir lebih baik untuk menggunakan jalur yang lebih konservatif," urainya.

Dia menegaskan dividen tetap akan dibagikan tetapi pengurangan paparan dollar AS perlu segera diakhiri karena pergerakan nilai tukar yang akan sangat volatil saat pandemi.

Dengan demikian, keputusan perseroan lebih fokus mempercepat pembayaran kewajiban dalam bentuk dollar AS, sembari memastikan dividen tetap diberikan kepada para investor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper