Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan kembali ke teritori positif pada perdagangan pertama Maret 2021.Laju IHSG diperkirakan bakal dipengaruhi sentimen stimulus jumbo di Amerika Serikat.
Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menunjukkan secara teknikal IHSG break out support rata-rata 5 hari setelah terbentuk pola pulled back upper bollinger bands.
Indeks terlihat menyentuh support rata-rata 20 hari dan rata-rata 50 hari dengan indikasi pergerakan dari tren positif yang cenderung kuat.
“Indikator stochastic menjenuh pada area dekat overbought indikator MACD terkonsolidasi. Sehingga secara teknikal IHSG diperkirakan bergerak mencoba rebound dengan support resistance 6.188-6.262,” tulis Lanjar dalam riset harian, Senin (1/3/2021).
Pada akhir perdagangan pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,76 persen atau 47,85 poin ke level 6.241,80. Di sepanjang hari perdagangan indeks bergerak dalam kisaran 6.184,51-6.302,39.
Menurut Lanjar, tekanan IHSG itu terjadi karena aksi jual investor asing di bursa Asia. Di sisi lain, investor domestik masih optimistis akan prospek pemulihan ekonomi Indonesia.
Baca Juga
Dari luar negeri, Presiden AS Joe Biden meminta anggota parlemen untuk segera menyetujui paket bantuan Covid-19 senilai US$1,9 triliun, yang disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Sabtu pagi dan kini menuju ke Senat.
"Sudah waktunya untuk bertindak," kata Biden dalam sambutan singkatnya di Gedung Putih, dilansir Bloomberg, Minggu (28/2/2021). Dia menambahkan bahwa masyarakat AS mendukung undang-undang tersebut.
Joe Biden mengatakan dia akan menelepon Ketua DPR Nancy Pelosi beberapa saat sebelumnya untuk memuji kepemimpinannya yang luar biasa setelah undang-undang itu disetujui DPR pada Sabtu pagi.
DPR memberikan suara 219-212 untuk mengesahkan RUU tersebut, perbedaan tajam dari paket bantuan sebelumnya yang telah menarik dukungan bipartisan yang luas.
Undang-undang tersebut akan memberikan bantuan tunai senilai US$ 1.400 kepada pembayar pajak yang menghasilkan sebanyak US$ 75.000 individu atau US$ 150.000 per pasangan. Paket itu juga termasuk pendanaan baru untuk vaksinasi dan pengujian.